"Pada saat KDRT itu anak saya diambil kan, saya lebih fokus mencari anak saya daripada saya grasak-grusuk untuk pergi ke pengadilan untuk menggugat cerai," ucap Karen seperti dikutip dari tayangan Rumpi yang diunggah di kanal YouTube TRANS TV Official, Senin (24/2/2020).
Karen mengaku bahwa ia sudah berulang kali meminta cerai dari Arya.
Ia merasa kasihan melihat putrinya kerap menjadi saksi KDRT yang dilakukan Arya.
"Saya yang udah beratus-ratus kali minta cerai, udah sering meminta cerai," kata Karen.
"Kasihan juga anak saya itu udah sering melihat perlakuan ayahnya yang kasar sama saya," pungkasnya.
(TribunStyle.com/Tiara Susma)
Pasca Kematian Zefania, Karen Pooroe Harus Hadapi 3 Kasus Hukum, Termasuk KDRT & Dugaan Pengeroyokan
Belum reda perasaan duka yang dirasakannya, Karen Pooroe harus menghadapi 3 kasus hukum.
Tiga perkara hukum Karen Pooroe antara lain adalah kasus dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pengeroyokan, dan kematian Zefania Carina yang dianggap janggal.
Karen Pooroe pun melaporkan Arya Satria Claproth pada 8 September 2019 atas dugaan KDRT.
Keretakan rumah tangga Karen Pooroe dan Arya Satria Claproth berdampak pada putri semata wayang mereka.
Karen Pooroe disebut tak bisa berkomunikasi dengan putrinya lantaran Arya Satria Claproth memboyong Zefania bersamanya.
"Perkara dugaan KDRT di Polrestabes Bandung. Dari 8 September (2019) saya laporkan itu belum selesai juga," kata Karen di Polres Jakarta Selatan, seperti dikutip TribunStyle dari Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).
• Arya Claproth Terus Bungkam Soal Kematian Anak, Karen Pooroe Sebut Tak Ada Itikad Baik: Pengecut
Mantan kontestan Indonesian Idol itu sempat berharap kasus itu segera ditangani oleh pihak berwajib.
"Kalau itu ditangani dengan cepat, mungkin saya sudah bisa memeluk anak saya. Karena bukti sudah kuat dan semua sudah ada, sedang