TRIBUNSTYLE.COM - Update terbaru jumlah korban virus corona, banyak pejabat tinggi di China dipecat karena kematian capai 100 jiwa perhari.
Jumlah korban meninggal akibat virus corona, yang mendapat nama resmi Covid-19, di China dilaporkan telah mencapai 1.110 orang.
Jumlah itu didapat setelah otoritas di Hubei, provinsi yang menjadi asal penyebaran wabah, melaporkan adanya 94 kasus kematian baru dalam 24 jam terakhir.
Selain 1.110 korban meninggal, otoritas Hubei juga merinci ada 1.638 kasus infeksi baru sejak wabah virus corona merebak pada Desember 2019.
Kini, terdapat lebih dari 44.200 kasus penularan baru di seluruh China, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.
Virus itu diyakini berasal dari Pasar Seafood Huanan yang berlokasi di ibu kota Hubei, Wuhan, di mana diperdagangkan hewan liar.
Dilansir AFP Rabu (12/2/2020), Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan nama resmi virus tersebut, Covid-19, dalam pertemuan di Jenewa, Swiss.
Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, penamaan resmi itu untuk menghindari stigmatisasi negara, bangsa, atau hewan tertentu.
Dalam konferensi pers Selasa (11/2/2020), Tedros juga mengungkapkan meski 99 persen kasus itu terjadi China, virus itu "memberi duka bagi seluruh dunia".
• Ahli Ungkap 3 Cara Berakhirnya Virus Corona, Sebut Virus Bisa Saja Tak Musnah dan Bisa Terus Mewabah
• UPDATE Jumlah Korban Virus Corona Tembus Seribu: Seharusnya Ada 6 yang Terjangkit di Indonesia
100 korban jiwa per hari
Dilansir dari New Zealand Herald, dalam satu hari jumlah kematian akibat virus Corona mencapai lebih dari 100 orang.
Di China, jumlah korban jiwa virus corona melonjak menjadi 1.110 pada hari ini.
Seperti diketaui, virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei pada Desember 2019.
Namun virus itu terus menyebar secara global.
Banyak pejabat tinggi di China dipecat
Media pemerintah China melaporkan, dilansir dari BBC, pada Selasa (11/2/2020), Zhang Jin, ketua komisi kesehatan provinsi Hubei Partai Komunis, dan, Liu Yingzi, direktur komisi kesehatan, telah dihentikan dari jabatan mereka.
Pemecatan ini berlangsung satu hari setelah 103 kematian karena virus corona dilaporkan di provinsi Hubei.
Di mana jutaan orang masih diisolasi dan mengeluhkan kurangnya pangan.
• Singapura Terancam Lumpuh Karena Virus Corona, Kode Oranye Diperingatkan Pada Warga, Ini Maksudnya
• Film Mulan Terancam Ditunda Sampai Virus Corona di China Mereda
Komentar ahli dari Harvard kenapa Indonesia belum terjangkit
Ketiadaan kasus virus corona di Indonesia memicu kekhawatiran peneliti Harvard.
Menurutnya, ketiadaan tersebut mungkin berarti virus sebenarnya telah menyebar, tetapi tak terdeteksi.
Jika itu terjadi, menurutnya, ada potensi bagi virus tersebut membentuk epidemi yang jauh lebih besar.
“Indonesia telah melaporkan nol kasus, dan Anda akan mengharapkan telah melihat beberapa kasus,” ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch di Harvard TH Chan Scool of Public Health, sebagaimana dikutip VOA News.
Penelitian para ahli Harvard sendiri didasarkan pada perkiraan jumlah rata-rata penumpang pesawat yang terbang dari Wuhan ke kota-kota lain di seluruh dunia.
Asumsinya, semakin banyak penumpang maka berarti ada kemungkinan penularan kasus virus corona.
"Kasus-kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara itu yang dapat menyebar di luar perbatasan mereka,” jelasnya.
Penelitian itu merupakan satu dari tiga penelitian terbaru yang mengatakan bahwa virus mungkin telah sampai di Indonesia.
Meski demikian, ketiga penelitian terbaru itu sendiri diakui tak melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh ahli dari luar.
Namun, menurut peneliti yang dihubungi oleh VOA, penelitian tesebut menurut mereka masuk akal.
• Foto Pilu Ciuman Calon Pengantin Terpisahkan Virus Corona, Bertemu Meski Dipisahkan Kaca Pelindung
• Virus Corona Semakin Mewabah, Korea Utara Disebut Bisa Hancur Karena Tutupi Informasi Penyebaran
Reaksi Menteri Kesehatan Terawan
Terawan Agus Putranto membantah hasil riset dari peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health yang memprediksi virus corona seharusnya sudah masuk ke Indonesia.
Terawan menyatakan, kecurigaan tersebut tidak mendasar.
Dilansir dari Katadata,
Mantan Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto itu mengatakan bahwa tidak ada satupun virus corona terdeteksi masuk ke Indonesia.
Selain itu, pemerintah pun memastikan tidak menutup-nutupi informasi virus corona di Indonesia.
Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia sudah siap dengan peralatan pendeteksi virus corona level internasional. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
• Kesaksian Pasangan Amerika Bulan Madu Terjebak di Kapal Diamond Princess Jepang, Takut Virus Corona
• Kapal Pesiar Mewah ini Mendadak Berubah Penuh Aura Kematian Setelah 1 Orang Tularkan Virus Corona