TRIBUNSTYLE.COM - Dokter yang pertama kali peringatkan bahaya virus corona meninggal dunia, pernah ditangkap oleh polisi China karena dianggap sebarkan informasi palsu atau rumor tentang virus corona.
Dokter pertama yang sebarkan informasi tentang virus corona, Dr. Li Wenliang, telah meninggal karena virus yang ia peringatkan itu.
Dilansir dari SCMP, Dr. Li Wenliang dinyatakan meninggal pada 2:58 waktu setempat pada (7/2/2020).
Dokter whistleblower virus corona ini telah diupayakan untuk diselamatkan meski tidak berhasil.
• 5 Negara Asia Sudah Terpapar Virus Corona Kecuali Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia WHO Khawatir
• Dokter di Wuhan yang Pertama Kali Umumkan Virus Corona Meninggal, Tinggalkan Istri yang Sedang Hamil
Diketahui ia meninggal karena pneumonia parah yang ia idap karena virus corona.
Li Wenliang merupakan seorang Ophthalmologist (dokter mata) yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan, China.
“Dokter spesialis mata rumah sakit kami, Li Wenliang, sayangnya, terinfeksi virus corona selama pekerjaannya dalam memerangi epidemi virus corona,” demikian pernyataan rumah sakit terbaru, dikutip situs berita luar negeri, seperti yang dituliskan Jumat (07/02/2020).
Sebelumnya pihak Rumah Sakit Pusat Wuhan mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Li masih hidup dan dalam kondisi kritis.
Tim dokter RS Wuhan berusaha untuk menyadarkannya kondisi Li, meski tidak berhasil.
Sebelumnya, pada Kamis Malam, beberapa media pemerintah melaporkan kematian Li.
Di berbagai media sosial China dan berita mengenai kematian Li membuat kegaduhan pada masyarakat, lapor SCMP.
• Inilah Momen 15 Detik Pria Sedang Belanja di Pasar Tertular Virus Corona Orang di Sebelahnya
• Sosok Prof Huang Xiqiu, Arsitek Pembangunan Rumah Sakit Corona, Ternyata Aslinya Orang Jember
Diketahui, pada Desember 2019 lalu Dr. Li Wenliang, telah memperingatkan masyarakat tentang kemungkinan penyakit yang “mirip dengan SARS”.
Saat itu Li mengunggah sebuah penemuannya di grup alumni sekolah kedokterannya di aplikasi pesan WeChat.
Dalam unggahan itu ia memberikan laporan bahwa tujuh pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis dengan penyakit mirip SARS.
Ketujuh pasien tersebut juga bahkan sudah dikarantina di rumah sakitnya di Wuhan, Hubei, China.