Melihat ada tiang kabel telepon, sontak mereka bergantian merosot turun dari ketinggian sekira empat meter.
Tangan kanan Lukas menggendong anaknya, sedangkan tangan lain berpegangan tiang.
"Jadi sudah enggak mikir kaya gimana-gimanalah."
"Satu tangan anak saya gendong, satu tangan megang tiang."
"Mau loncat, terlalu tinggi," aku Lukas.
Sampai di bawah, seluruh keluarganya langsung menyeberang jalan, menjaga jarak dari api.
"Saya cuma bisa melongo saja, toko terbakar," ujarnya termenung.
Saat menyelamatkan diri, Lukas ditunjukkan kebaikan seorang pemuda mabuk yang melintas saat itu.
Lukas spontan meminta tolong pemuda tersebut.
Pemuda mabuk tadi masih sadar sehingga mau memegang tiang yang tidak stabil.
"Minta tolong sama orang mabok tadi satu. Bang tolong-tolong, pegangin tiang."
"Soalnya tiang itu enggak ada sanggahan, bekas galian, oglek tiangnya," ujarnya.
Saat tiang sudah tidak bergoyang, Lukas dan keluarganya yang lain baru bergantian turun.
Pria satu anak itu mengetahui pemuda yang menolongnya dalam keadaan mabuk.
Dari mulutnya tercium aroma alkohol.