TRIBUNSTYLE.COM - Dikira idap virus corona, orang-orang takut membantu pria yang tewas kejang di pinggir jalan, ini yang sebenarnya terjadi.
Virus corona yang mewabah pun semakin menjadi ketakutan global, namun ternyata hal tersebut sudah dipatahkan oleh sebuah penelitian.
Dari penelitian tersebut mengatakan bahwa rentang kematian karena virus corona sendiri cuma 3% saja.
Tentu hal ini dibarengi dengan sembuhnya puluhan orang di China dari virus corona.
Namun nahasnya ketakutan itu sudah mencapai warga Australia, seperti kisah miris seorang pria di Chinatown, Sydney ini.
• Jumlah Pengidap Virus Corona Sudah Melebihi SARS, Ilmuwan Beberkan 2 Penyebab Utama Mewabahnya Virus
• Kisah Bocah Cerebral Palsy Tewas Sendirian Karena Ditinggal Keluarga yang Mengidap Virus Corona
Dilansir dari News.com.au (30/1/2020), seorang pria dilaporkan jatuh pingsan dan kejang, lalu meninggal dunia karena dicurigai mengidap virus corona.
Namun ternyata hal tersebut tidak benar, kepolisian setempat mengatakan bahwa pria tersebut terkena serangan jantung di luar sebuah restoran.
Nahasnya, orang-orang yang berseliweran di daerah Chinatown atau pecinan ini tak mau melakukan CPR karena takut ia menderita coronavirus.
Jurubicara kepolisian derah New South Wales mengatakan bahwa para petugas lalu dipanggil ke restoran Masuya Suisan di Campbell Street di Haymarket.
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 20:30 pada Selasa (28/1/2020).
Juru bicara kepolisian mengatakan:
"Kami telah menindaklanjuti sebuah laporan tentang kejadian yang terjadi di pecinan".
• VIRAL! Foto Dokter & Perawat Lelah Rawat Pasien Virus Corona, Rela Tidur Meringkuk di Lantai & Kursi
"Petugas yang terikat dengan Komando Area Kepolisian Kota Sydney hadir bersama dengan paramedis Ambulans NSW dan memulai CPR pada seorang pria berusia 60 tahun yang diyakini menderita episode medis," katanya.
“Meskipun ada upaya untuk menghidupkannya kembali, pria itu meninggal di tempat kejadian."
"Tidak ada keadaan yang mencurigakan. Sebuah laporan akan disiapkan."