Para ilmuwan tersebut yang dilansir oleh Business Insider, Mers, SARS, dan virus corona disebabkan oleh kelelawar.
Ketika wabah virus corona pertama kali dipublikasikan, para ilmuwan berteori bahwa Coronavirus kemungkinan menyebar dari kelelawar lalu ular, dan akhirnya ke manusia.
Wildlife Conservation Society mengatakan pada (23/1/2020) bahwa perdagangan hewan liar yang tidak diatur membuat daerah Wuhan rentan terhadap penyebaran virus.
Wang Mengyun, seorang selebriti Tiongkok, meminta maaf setelah video tentang dia makan kelelawar goreng pada tahun 2017 viral kembali.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa virus corona kemungkinan telah menyebar ketika kelelawar yang masih hidup di jual di pasar hewan.
• Viral McD Tempat Makan Bukan Tempat Study, Pelajar Tegur Pengunjung Ribut Malah Malu Sendiri
• Barbie Hsu Sanchai Meteor Garden dan Fan Bingbing Ikut Perangi Virus Corona, Ini Kabar Mereka
Jurnal Virologi Medis juga mengatakan bahwa ular yang sudah mengidap virus corona kemungkinan telah menyebabkan penularan lintas spesies dari ular ke manusia.
Dalam jurnal tersebut, ilmuwan menuliskan:
"Temuan menunjukkan bahwa ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling memungkinkan untuk 2019-nCoV (virus corona) berdasarkan bias RSCU yang menyerupai ular dibandingkan dengan hewan lain."
"Secara bersama-sama, hasil kami menunjukkan bahwa rekombinasi homolog dalam lonjakan glikoprotein dapat berkontribusi pada transmisi lintas spesies dari ular ke manusia."
Ilmuwan pun yakin bahwa semua berawal dari kelelawar, ular, atau keduanya yang menyebabkan virus corona tumpah di pasar hewan di Wuhan dan daerah lain di China.
• POPULER - Virus Corona Merebak, Artis Ini Minta Maaf Lataran Video Makan Sup Kelelawar
• POPULER Menu Ekstrim Mirip Pasar Wuhan Asal Vius Corona, Pasar Tomohon Bikin Merinding Bule Norwegia
Penyebab kedua
Pada tahun 2017 China telah mendirikan satu Laboratorium Keamanan Hayati Nasional di Wuhan untuk mempelajari virus dan patogen terkuat di dunia.
Pada saat itu, ahli biologi molekuler Rutgers University yang bermarkas di New Jersey, Richard Bright, mengatakan bahwa banyak hal yang bisa salah dengan laboratorium tersebut, lansir CCN.
Dia mengatakan bahwa ketika menguji patogen pada hewan seperti monyet, ada kemungkinan virus tersebut bisa bocor melalui berbagai cara.
"Fasilitas-fasilitas ini secara inheren digunakan ganda," kata Ebright, mencatat bahwa monyet yang sedang diuji dapat menunjukkan perilaku yang tidak stabil."