"Kalau saya paling banyak dibuat santan kering," kata Feibe yang juga suka makan olahan tikus hutan dan ular.
• Viral Cerita Wanita Taiwan Lolos dari Virus Corona, Tanpa Sadar Diselamatkan Anjing Peliharaannya
• Heboh Wanita Diduga Penderita Virus Corona Meninggal di Bandara Soeta, Pihak Bandara Angkat Bicara
Pasar Pinasungkulan
Pasar Pinasungkulan Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara, ramai seperti biasa.
Sejak pagi hari, hiruk pikuk sudah terdengar.
Para pedagang tampak sibuk.
Ada yang menjajakan dagangannya, ada pula yang sedang tawar menawar dengan pelanggannya.
Pasar ini menjadi pilihan penyuka kuliner ekstrem, seperti daging ular, babi hutan, anjing, bahkan kelelawar.
Merebaknya virus corona nyatanya tak terlalu mempengaruhi peminat kuliner ekstrem di Manado.
Joly Adrian, pedagang kelelawar di Pasar Pinasungkulan Karombasan, merasakan memang ada penurunan permintaan setelah virus corona menyebar namun tidak signifikan.
"Tidak dirasakan banyak," kata Joly saat ditemui KOMPAS.com, Selasa (28/1/2020).
Joly juga tidak khawatir dengan isu daging kelelawar jadi penyebab timbulnya virus corona akan mengurangi omsetnya.
Pasalnya, dia sudah punya pelanggan tetap.
• 5 Cara Mencegah Penularan Virus Corona yang Direkomendasikan Oleh WHO, Jangan Makan Daging Mentah!
• Ancaman Virus Corona Menyebar, Ayu Ting Ting Takut Bepergian dan Mulai Waspada: Udah Kaya Zombie
Setiap hari ada enam pengusaha katering yang membeli daging kelelawar dari Joly.
Kadang malah ada orang yang datang ke lapaknya untuk memborong semua dagangannya.
"Senin (27/1/2020) kemarin, ada yang borong jualan saya Rp 3 juta," kata Joly yang menjual seekor kelelawar dengan harga Rp 35.000.