TRIBUNSTYLE.COM - Berita viral hari ini - Update terbaru korban virus corona, 56 tewas, 2000 lebih terjangkit, China klaim sudah punya obatnya, belum dikonformasi WHO.
Update terbaru korban tewas wabah virus corona di China dikabarkan telah meningkat menjadi 56 orang.
Dilansir dari media pemerintah China pada hari Minggu (26/1/2020), negara tersebut telah meningkatkan upaya untuk menekan jumlah warga yang terinfeksi.
Presiden Xi Jinping pun juga telah memperingatkan negara tersebut sedang menghadapi "situasi gawat darurat", karena hampir di seluruh kota besar sudah terkonfirmasi pengidap virus corona.
• Setelah Banjir Jakarta, Coki Pardede Buat Dark Joke Virus Corona, Chef Arnold: Ga Gitu Mainnya Cok
• Viral Kisah Pernikahan 12 Hari di Malang, Psikolog: Mungkin Trauma Dicerewetin & Diatur Pasangan
Dilansir dari Aljazeera jumlah orang yang terinfeksi telah naik signifikan menjadi 1.975, pada (25/1/2020), bahkan bisa naik hingga 3000 pada akhir bulan ini.
Virus corona ini masih berpusat di ibu kota provinsi Hubei di Wuhan, yang menampung 11 juta jiwa.
Otoritas kesehatan di seluruh dunia juga telah meningkatkan kesiapannya di bandara dan titik masuk dan keluar.
Hal ini dilakukan dalam upaya mencegah pandemi global karena virus corona yang terus menyebar.
Terakhir kasus virus corona dilaporkan telah mencapai Australia, Prancis, Amerika Serikat dan tujuh negara di Asia Pasifik di luar China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui bahwa penyakit pernafasan ini adalah keadaan darurat di China.
Namun organisasi kesehatan internasional itu mengatakan masih terlalu dini untuk menyatakannya sebagai darurat kesehatan global.
• Inikah Orang Indonesia Pertama Kena Virus Corona? Baru Datang dari Wuhan, Ini Asal & Lokasi Dirawat
• Mengapa Virus Corona Sangat Mengerikan? Terbongkar Dugaan Kecerobohan China, Bocor dari Laboratorium
China klaim sudah memiliki obat
Kabar terbaru, dilansir dari China Morning Post, obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi penderita Virus Corona telah tersedia.
Namun masih ada sederet pertanyaan berkaitan dengan efektivitas obat tersebut.
Menurut ketua tim yang mengurusi virus baru, Zhong Nanshan, obat-obatan itu sudah ada dan bisa dikonsumsi.