Hindari mengasihani diri sendiri, bahkan ketika sedang mendengar omongan dari orang sekitar.
Pada tahun pertama, wajar bila masih memikirkan kerugian yang dialami, menangis, sakit hati, bahkan meratapi perceraian tersebut.
Namun, hal ini tak boleh terus berlanjut.
Berhentilah menganggap diri sebagai korban yang patut dikasihani, agar rasa sakit akibat perceraian tak terus melekat.
Hal ini memang tak mudah, dan perasaan negatif tak akan lenyap begitu saja.
Namun putus asa dan tetap bersedih juga bukan jalan keluar yang baik.
2. Menerima kenyataan
Salah satu hal yang paling terasa usai perceraian adalah berkurangnya pendapatan, sehingga harus lebih ketat dalam mengatur pengeluaran.
"Jika biasanya Anda bergantung pada mantan suami untuk memenuni kebutuhan hidup, kini Anda harus mengatur keuangan Anda sendiri," sarannya.
Ketika menghadapi kenyataan ini, ada dua cara yang direkomendasikan Alison.
Pertama, menerima kenyataan bahwa harus mengubah gaya hidup, dan kedua, mencari cara untuk meningkatkan pendapatan melalui pekerjaan tambahan, atau berwirausaha.
3. Menyusun rencana 10 tahun ke depan
Rencanakan masa depan dengan membuat rencana hidup untuk 10 tahun ke depan.
Harus lebih bijaksana dalam menggunakan aset pribadi, serta fokus pada tujuan jangka panjang.
Kurangi pengeluaran, tambah penghasilan, serta jika memiliki anak, pikirkan tujuan jangka panjang untuk anak-anak.