[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1: 438)
Demikian penjabaran niat dan tata cara salat gerhana.
Lantas pertanyaanya, Ketika umat Muslim tahu bahwa akan terjadi gerhana namun tidak melihatnya, apakah disunahkan salat gerhana bulan?
Kembali merujuk hadis Rasulullah Muhammad SAW:
"jika kalian melihat keduanya (gerhana bulan atau gerhana matahari), berdoalah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang,"
Umat Islam Indonesia tidak menyaksikan adanya gerhana bulan total, tidak dianjurkan melaksanakan salat gerhana.
Semoga bermanfaat, dan selamat melaksanakan salat gerhana matahari bagi kalian yang berkesempatan melihatnya secara langsung. (TribunStyle/Yuliana Kusuma)
• 25 Wilayah Indonesia yang Dilewati Gerhana Matahari Cincin 26 Desember, Catat Jadwal Waktu Tiap Kota
• Cara Mudah Buat Kacamata untuk Melihat Gerhana Matahari Cincin Besok, Bahannya Mudah Didapat