TRIBUNSTYLE.COM - Terungkap 3 kejadian sial Bus Sriwijaya sebelum kecelakaan maut masuk jurang di Pagaralam yang membuat para penumpang jantungan dan deg-degan. Tanda-tanda ketidakberesan Bus Sriwijaya sudah terasa sebelum kecelakaan maut. Apa saja?
Sebelum Bus Sriwijaya terjun ke sungai di jurang kawasan Pagaralam, ternyata terjadi serentetan kejadian menegangkan sebelum tragedi maut menewaskan setidaknya 28 penumpang tersebut.
Antara lain pertengkaran sopir bus, lalu ada tabrakan dengan minibus, serta bus nyaris terbalik gara-gara masuk selokan.
Artinya, ada beberapa hal tak beres sebelum kecelakaan maut Bus Sriwijaya yang memilukan tersebut terjadi.
Alkisah, salah satu korban selamat dalam kecelakaan maut yang terjadi di Pagar Alam, Sumatra Selatan, menceritakan kronologi kejadian yang menimpa ia dan 36 penumpang lain pada Selasa (24/12/2019) dini hari.
• LENGKAP! 6 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagaralam, Kronologi Hingga Dugaan Bawa Penumpang Gelap
• Tragis! Niat Hadiri Nikahan Keponakan, Imron Jadi Korban Tewas Bus Sriwijaya, Hajatan Berubah Duka
Dengan kondisi masih terbaring di atas kasur dengan infus di tangan kirinya, Hasanah (52), menceritakan beberapa kejadian yang sempat ia alami saat menumpang Bus Sriwijaya dari Bengkulu ke Palembang.
Dikatakannya, sebelum menabrak tembok penahan hingga akhirnya terjun ke bawah aliran Sungai Lematang, ada beberapa kejadian yang membuat puluhan penumpang tegang dan sangat tidak nyaman.
Akibat ketegangan demi ketegangan terus bermunculan, sejumlah penumpang banyak berdoa dan berzikir agar bus tetap melaju dengan aman.
Berawal dari ketegangan ketika bus yang ditumpanginya ditabrak minibus hingga sempat bersitegang dengan sang supir travel.
Ketegangan pertama ini sempat membuat para penumpang deg-degan, menyaksikan pertengkaran sopir bus dengan sopir minibus traveling.
Namun, akhirnya mereka telah berdamai sebelum akhirnya penumpang diturunkan di rumah makan di sekitar Pendopo.
Tak berselang lama, kejadian lain kembali menimpa penumpang bus dengan rute Bengkulu - Palembang ini.
Bus Sriwijaya yang mereka tumpangi tiba-tiba saja masuk ke selokan hingga hampir terbalik.
"Di ujung Pendopo (Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui RSUD Besemah Pagaralam.
Kejadian ini juga sempat membuat para penumpang jantungan lagi.
Beruntung ada pengendara lain yang kebetulan lewat dan menolong mereka dan bus pun dapat melanjutkan perjalanannya kembali.
Rem Blong
Setelah beberapa kejadian itu, Bus Sriwijaya kembali melaju dengan kencang hingga tiba-tiba.
Dituturkan, kendaraan yang ia tumpangi itu menabrak sesuatu hingga akhirnya terjun ke jurang.
Pekik teriakan histeris bersahutan saat detik-detik bus terjun ke jurang.
Setelah itu terdengar teriakan minta tolong dan jerit tangis.
"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah ada di dalam air," curhatnya, mengenang kejadian sial yang menimpanya tersebut.
Sementara itu, menurut keterangan Kapolres Pagar Alam, AKBP Dolly Gumara, melalui Kasat Lantas, Iptu Rizky Mozam, kecelakaan yang terjadi diakibatkan bus mengalami rem blong.
"Dugaan sementara bus ini remnya blong sehingga menyebabkan kecelakan," katanya seperti yang dilansir dari Tribunnews.com.
Sebelum jatuh ke Jurang Liku Lematang, bus yang membawa 37 penumpang ini sempat menabrak tembok penahan yang ada di bahu jalan.
"Sebelum jatuh ke jurang, bus ini terlebih dahulu menabrak tembok penahan Liku Lematang dan jatuh ke bawah aliran Sungai Lematang dengan ketinggian kurang lebih 80 meter," kata Rizky.
Proses evakuasi pun terbilang cukup sulit lantaran setengah badan bus tenggelam dalam sungai hingga mengharuskan petugas untuk menyelam.
"Evakuasi sedikit sulit karena separuh badan bus berada dalam aliran sungai. Jadi petugas harus menyelam untuk bisa mengambil korban," kata Rizky.
Nenek Hasanah sendiri berhasil selamat setelah memecahkan kaca dan berpegangan kepada batang pohon.
"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ujarnya yang duduk di nomor 4 dari belakang bus.
Ia dan cucunya pun sempat berteriak minta tolong namun karena kejadiannya berlangsung pada malam hari jadi belum ada orang yang mendengar teriakan mereka.
"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras. Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," ungkap Hasana." (*)
LENGKAP! 6 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagaralam, Kronologi Hingga Dugaan Bawa Penumpang Gelap
TRIBUNSTYLE.COM - Kecelakaan maut bermula saat Bus Sriwijaya terjun ke jurang ketika melintas di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).
Kecelakaan bus rute Bengkulu-Palembang tersebut telah menyebabkan 28 penumpangnya tewas.
Tim SAR gabungan dari polisi dan TNI pun saat ini masih mencari korban lain yang diduga masih berada di sekitar lokasi jatuhnya bus.
Kompas.com merangkum sejumlah fakta dalam peristiwa tersebut.
• Aisyah Teriak Minta Tolong Setelah Bus Sriwijaya Jatuh ke Jurang, Bocah 9 Tahun Itu Selamat
• Cerita Imron Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya, Sempat Bercanda: Kalau Tidak Sampai, Lupa Jalan Aku
1. Bus Berangkat dari Bengkulu
Humas kantor SAR Palembang Dayu Willy mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 WIB kemarin.
Bus tersebut berangkat dari Bengkulu hendak menuju ke Palembang.
Namun, saat melintas di tikungan tajam, mobil bus jenis Mitsubishi Fuso dengan pelat nomor BD 7031AU tersebut langsung terjun ke jurang.
"Sopir bus tersebut atas nama Fery dan ditemukan meninggal. Proses evakuasi saat ini masih berlangsung,"kata Dayu, melalui pesan singkat, Selasa.
Dayu belum bisa memastikan penyebab kecelakaan maut tersebut. Hanya saja, kondisi jurang di lokasi memang terjal.
"Kita masih mengupayakan untuk proses evakuasi. Untuk penyebabnya, pihak kepolisian yang akan menyampaikan," ujarnya.
2. Diduga banyak Angkut Penumpang Gelap
Pihak kepolisian Polres Pagaralam, Sumatera Selatan menemukan banyaknya penumpang gelap diangkut oleh bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan tunggal di Liku Lematang.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengatakan bus tersebut berangkat dari Bengkulu dengan membawa sebanyak 27 penumpang.
Namun, di tengah jalan Fery sebagai sopir bus diduga mengangkut penumpang lain.
"Berdasarkan laporan dari poll bus, mereka cuma membawa 27 penumpang. Sisanya banyak penumpang gelap," kata Dolly.
Akibatnya, proses identifikasi korban pun sulit dilakukan.
"Baru 13 yang bisa diidentifikasi korban yang selamat, sisanya masih dalam proses. Seluruh korban dibawa ke rumah sakit besemah. Sejauh ini tercatat 37 penumpang yang dibawa,"ujar Kapolres.
3. Polda Sumsel Kirim Tim DVI
Polda Sumatera Selatan mengirimkan Tim DVI ke Kota Pagaralam untuk membantu proses identifikasi para korban kecelakaan bus Sriwijaya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengtakan, evakuasi korban sejauh ini masih berlangsung.
Namun, para petugas di lapangan kesulitan untuk mengidentifikasi mayat dari korban kecelakaan yang tewas.
"Kita kirimkan Tim DVI untuk membantu melakukan identifikasi terhadap korban.
Dari tim lalu lintas juga kita kirimkan untuk melakukan pengalihan arus di sekitar lokasi kejadian," kata Supriadi.
4. Bus Sempat Terperosok di Parit
Hasanah (52) salah satu penumpang bus Sriwijaya yang berhasil selamat saat ini masih trauma atas insiden kecelakaan yang dialaminya.
Hasanah mengatakan sebelum bus yang ia tumpangi tersebut terjun bebas ke jurang Lematang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, mereka sempat terperosok ke dalam parit.
Bahkan, bus yang dikemudikan oleh Fery tersebut harus ditarik oleh mobil travel lain.
"Bus kami hampir terbalik. Seluruh penumpang langsung disuruh turun. Waktu itu ada mobil travel yang lewat, kami minta tarik," kata Hasanah, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit Besemah kota Pagaralam.
Setelah bus berhasil ditarik, seluruh penumpang kembali naik dan melanjutkan perjalanan.
Namun, belum lama bus melaju, mendadak Fery menabrak pembatas jalan dan langsung masuk ke jurang.
Hasanah yang ketika itu sedang berbincang dengan cucunya Aisyah Awaliah Putri (9) terkejut saat mobil terjatuh dari atas ketinggian ke bawah Sungai Lematang. Para penumpang lain akhirnya memecahkan kaca untuk keluar dari badan mobil.
• Jadi Korban Bus Sriwijaya Bersama Nenek, Bocah 9 Tahun Masuk Jurang & Terseret Arus: Om Minta Tolong
Begitu keluar, arus sungai pun sangat deras hingga nyaris menyeret tubuh renta Hasanah.
"Cucu saya teriak, om tolong kami. Yang ada di atas tolong kami. Kondisi malam itu tidak ada orang," ujarnya.
Para penumpang yang selamat langsung naik ke atas badan mobil agar tidak terbawa arus.
Setelah bertahan beberapa jam di Sungai Lematang, para pengemudi yang melintas di lokasi tersebut langsung memberikan pertolongan hingga akhirnya para korban dievakuasi.
"Sopir kami itu bawa mobil ngebut. Saya tidak lagi tidur, waktu itu lagi ngobrol sama cucu. Tiba-tiba bus langsung terjun begitu,"jelasnya.
5. Sopir Diduga Mengantuk
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan sopir bus mengambil rute Bengkulu, Kepahyang, Kota Pagaralam.
Akibatnya jarak tempuh perjalanan pun menjadi jauh.
Sebelum masuk ke jurang, bus tersempat sempat mengalami tiga kali terperosok ke saluran air serta menyenggol kendaraan lain.
Saat melintas di lokasi kejadian pukul 23.00 WIB, bus tersebut langsung terjun bebas setelah sebelumnya menabrak tembok pembatas.
"Keterangan tersebut kita dapatkan dari para korban yang selamat. Bus itu sempat menabrak pembatas jalan di tikungan Lematang Indah, Dempo Tengah. Sehingga langsung terjun ke jurang," kata Supriadi, saat dihubungi, Selasa.
Dari rangkaian keterangan para saksi, pihak kepolisian sementara menyimpulkan bahwa sopir bus yaitu Fery mengantuk saat mengemudikan bus tersebut.
Namun, hal tersebut masih didalami petugas.
"Sementara dugaannya sopir mengantuk. Karena sempat ada tiga kali insiden. Bus itu juga sempat bersenggolan dengan mobil lain,"ujarnya.
6. 28 Penumpang ditemukan Tewas, 13 selamat
Korban kecelakaan bus Sriwijaya yang berlangsung di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, sementara tercatat 28 orang.
Dalam proses evakuasi sebelumnya 27 orang ditemukan tewas. Namun, setelah dilakukan pencarian lebih lanjut, satu orang korban kembali ditemukan tewas.
Identitas korban tersebut adalah seorang perempuan bernama Raisa yang berumur sekitar 5 sampai 6 tahun yang tercatat sebagai warga Palembang.
"Sampai pukul 20.00 WIB, satu korban lagi seorang perempuan ditemukan. Total korban tewas ada 28 orang," kata Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau.
Benteng mengungkapkan, jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi saat ini berjumlah 41 orang, termasuk 13 orang yang berhasil selamat.
Proses pencarian oleh tim gabungan dilanjutkan hari ini, Rabu (25/12/2019) pada pukul 07.00 WIB.
"Tidak menutup kemungkinan korban akan betambah. Sementara, proses pencarian kita tutup dan dilanjutkan besok pagi," ujarnya kemarin. (KOMPAS.COM/Aji YK Putra)
Referensi:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kumpulan Fakta dalam Tragedi Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang
Sebagian isi artikel mengutip Grid.id dengan judul Korban Selamat Bus Sriwijaya Sebut Ada Beberapa Kejadian Sebelum Kecelakaan, Sempat Ditabrak Minibus Hingga Bersitegang dengan sang Supir, serta Masuk ke Selokan dan Hampir Terbalik