Viral Hari Ini

Cerita Imron Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya, Sempat Bercanda: Kalau Tidak Sampai, Lupa Jalan Aku

Penulis: Bahtiar Tri Wibawa
Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi korban kecelakaan bus Sriwiajya yang masuk ke jurang di i Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).

TRIBUNSTYLE.COM - Viral hari ini sebuah cerita dari Imron, salah satu penumpang yang jadi korban tewas kecelakaan Bus Sriwijaya di Tikungan Lumatang Indah, hendak hadiri pesta pernikahan keponakan.

Kecelakaan yang menelan banyak korban jiwa terjadi lagi di akhir tahun 2019.

Bus Sriwijaya dengan tujuan Palembang dari Bengkulu masuk jurang di Liku Lumatang, Desa Perahu Dempo, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.

 UPDATE Kecelakaan Bus Sriwijaya Palembang: 25 Tewas, 13 Selamat, Proses Evakuasi Masih Berlangsung

Kecelakaan Bus Sriwijaya itu terjadi pada Senin, 23 Desember 2019 malam.

Proses evakuasi korban kecelakaan bus Sriwiajya yang masuk ke jurang di i Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). (HANDOUT/KANTOR SAR PALEMBANG)

Cerita pilu datang dari Imron (58) yang menjadi salah satu korban kecelakaan Bus Sriwijaya.

Rencananya Imron hendak pulang ke kampung halamannya di Indralaya untuk menghadiri pernikahan keponakannya.

Namun nahas, niat baik Imron untuk hadir ke acara hajatan keponakannya harus menjadi kabar buruk bagi keluarga.

Bus yang ditumpangi Imron mengalami kecelakaan dan masuk jurang.

Dilansir dari TribunSumsel.com, Masturoh (63), kakak perempuan korban yang beralamat di belakang Puskesmas Indralaya mengatakan, ia tengah bersiap melaksanakan hajatan.

Masturoh (Tenga), kakak perempuan korban Bus Sriwijaya yang beralamat di belakang Puskesmas Indralaya, Selasa (24/12/2019) (Sripo/ Resha)

Masturoh hendak melangsungkan pernikahan anaknya yang bernama Melisa, Rabu esok.

"Imron rencananya mau ke sini, menghadiri pernikahan anak saya ini," ujarnya, tanpa raut wajah sedih.

Imron diketahui sudah lama menetap di Bengkulu.

Menurut Masturoh, Imron sudah 25 tahun menetap di Bengkulu.

"Terakhir 3 tahun yang lalu dia pulang ke sini, lupa waktu kapan. Tapi setelah itu belum balik lagi ke sini," ungkapnya.

Halaman
1234