Rupanya, anak yang masih di bawah umur tersebut dipaksa oleh ibu kandungnya untuk menjadi pengemis di sebuah Mall di kota Makassar.
Menurut Kapolsek Panakukkang Kompol Jamal Fatur Rakhman, M diduga suruh anaknya mengemis untuk penuhi kebutuhan keluarga.
"Alasannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya," kata Kompol Jamal, saat rilis kasua itu di Mapolsek Panakkukang, Kota Makassar, Selasa (3/12/2019) siang, dikutip dari TribunMakassar.com.
Tak hanya itu saja, terkadang demi mendapat simpati masyarakat dan diberikan uang, Wanita berinisial M tersebut terkadang menyuruh anaknya untuk berjualan tissue dipinggir jalan.
• Viral Memilukan Bocah Dicabut 20 Giginya Sekaligus, Akibat Kebanyakan Permen, Ngilu 14 Kali Disuntik
Namun jika dirasa masih kurang, anaknya akan disuruh untuk menjadi pengemis di sebuah Mal di Makassar.
Awalnya polisi mendapat laporan yang bermula dari video yang beredar di masyarakat mengenai penganiayaan seorang wanita terhadap bocah berusia 9 tahun.
• POPULER Viral Foto-foto Langka Pengantin yang Menikah di Tengah Banjir, Tetap Romantis
Video yang viral di media sosial tersebut memperlihatkan M memukuli putrinya yang diduga karena setoran harian mengemisnya masih kurang.
M pun sempat berkelit ketika diamankan dan dimintai keterangan mengenai video yang viral itu.
M mengakui, anaknya memakai uang untuk jajan, namun setelah didalami dengan meminta keterangan dari korban fakta baru terungkap.
Bocah perempuan berusia 9 tahun itu pernah disuruh ngemis di pintu keluar sebuah mal di Makassar.
"Jadi alibinya, anaknya (korban) memakai uang ibunya untuk jajan. Tapi kita dalami pengakuan korbannya ini pernah disuruh ngemis di pintu keluar mal," ujar Jamal, dikutip dari TribunMakassar.com.
Melansir dari Kompas.com, Bocah berinisial SR (9) tersebut selama 2 tahun terakhir jadi korban eksploitasi sang ibu.
• POPULER Polwan Nyamar Jadi Buruh Pabrik, Ajak Menikah Buronan Lalu Menangkapnya Sebelum Pernikahan
SR pun trauma atas tindakan ibunya yang akan memukul jika dirinya pulang tanpa membawa hasil mengemis.
Menurut ketua Tim Reaksi Cepat (TSC) P2TP2A Makmur, hal ini dirasakan SR usai sering dianiaya ibu kandungnya M, saat tak menuruti permintaan pelaku.
"Memang terlihat dari wajah dan gestur memang anak ini sudah lama dieksploitasi. Pengakuan anak juga sering dipaksa, dipukul dan dimarahi kalau tidak pergi cari uang," kata Makmur, saat diwawancara di Polsek Panakkukang, Makassar, Selasa (3/12/2019), dikutip dari Kompas.com.