Diabaikan Sejak Kecil, Pemuda Lulusan Terbaik Kecewa & Menangis Orangtua Tak Hadiri Hari Wisudanya

Penulis: galuh palupi
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemuda menangis wisuda tak dihadiri orangtua

Begitu pula ketika SMA, saya lagi-lagi mendapat nilai tinggi, tapi tak ada yang datang.

Bahkan saya sampai meminta tolong orangtua teman sekelas agar mau menggantung medali menggantikan keluarga saya," tulis Jeric mengawali cerita.

Viral, Universitas Tawarkan Mahasiswanya Untuk Tidur di Liang Lahat, Agar Tidak Stres Hadapi Ujian

Cerita sedih Jeric itu terus berlanjut hingga ia duduk di universitas.

"Hari berikutnya, kita wisuda, kita semua yang lulus dan orang tua teman sekelas Aku ada di sana kecuali aku.

Aku melihat depan, belakang, di sebelah kiri, di sebelah kanan, aku berharap melihat sekilas kehadiran mereka (orangtua), tapi tidak ada.

Aku sudah menunggu beberapa menit, sampai waktu telah berlalu, kita semua diatur dan nama kita dipanggil satu-satu.

Viral, Universitas Tawarkan Mahasiswanya Untuk Tidur di Liang Lahat, Agar Tidak Stres Hadapi Ujian

Salah satu teman sekelas aku naik panggung dengan orang tua untuk menerima ijazah.

Sampai aku mendengar namaku, dan ini aku lagi, aku bisa kembali ke entblado sendirian.

Saat aku sedang berjalan (ke panggung) air mataku menetes, karena saat wisuda, orangtuaku tidak bisa hadir.

Aku merasa iri karena orang lain didukung oleh orang tua, sedangkan saya, tidak ada.

Viral - Tangis Menyesal Putuskan Kekasih Tak Bisa Belikan Barang Branded, Tak Bahagia Tak Ada Uang

Ketika saya berjalan, salah satu profesor saya berdiri di panggung menunggu saya dan memeluk saya.

Pada saat itu, beberapa kesedihanku menghilang tetapi aku masih menangis di depan semua orang.

Kepada orangtuaku, yang sampai hari ini tidak bisa menerimaku dalam hidup mereka, jika kamu membaca ini, ini aku sekarang dan aku harap aku membuatmu bangga ...," tutup Jeric.

Padahal Jeric sendiri menempuh jalan yang tidak mudah untuk terus bisa menempuh pendidikan.

VIDEO VIRAL - Kisah Miris Paus Beluga Si Mata-mata Rusia, Bermain Tangkap Bola Bersama Manusia

Selama ini Jeric bekerja sembari kuliah.

Pria yang tinggal di Pulau Sibuyan, Romblon itu kemudian pindah ke tempat lain dan berkuliah di kampus bergengsi San Jose Del Monte, Bulacan.

Di sana ia kuliah sembari mencari penghasilan sendiri.

Dalam foto-foto yang diunggah Jeric di Facebooknya, pemuda tersebut tampak terduduk lesu sambil menangis.

Foto menyentuh itu telah berhasil membuat haru ribuan netizen. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)