4 Film Horor yang Cocok Untuk Rayakan Halloween Bareng Keluarga, Pengabdi Setan Hingga IT Chapter 2!

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Merayakan Halloween bersama teman-teman dan keluarga.

Namun, dalam penelitian lanjutan, anak itu tidak sengaja mengonsumsi beberapa simpanan heroin pamannya.

Keluarga kemudian telah menaburkan beberapa permen untuk menutupi insiden itu.

5. Purnama jarang terjadi

Walau sebenarnya hiasan umum dalam perayaan Halloween dengan dekorasi penyihir dan bulan purnama banyak ditampilkan, purnama sungguhan saat Halloween jarang terjadi.

Dalam catatan, bulan purnama tak akan terjadi sampai 2020.

Bulan purnama dalam Halloween terjadi pada 2001 dan sebelumnya pada 1955.

6. Di Jerman, pisau disembunyikan

Terdapat banyak kepercayaan mengenai Halloween.

Salah satunya adalah mengenai penggunaan pisau saat perayaan.

Ketika Anda berada di Jerman ketika Halloween, ada tradisi menyembunyikan pisau dan benda tajam lainnya.

Hal itu bermula cerita turun-temurun bahwa roh yang kembali dapat melukai seseorang jika melihat pisau yang tertinggal di rumah.

Oleh sebab itu, penggunaan pisau harus diamankan ketika malam perayaan.

Dikutip dari wikipedia.org, Halloween atau Hallowe'en adalah kependekan dari All Hallows’ Evening (Malam Para Kudus).

Yang juga disebut Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve.

Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat.

Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus (Allhallowtide),

suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman.

Terdapat keyakinan luas bahwa banyak tradisi Halloween bermula dari festival-festival panen Kelt kuno yang mungkin memiliki akar-akar pagan, khususnya festival Samhain etnis Gael, dan festival tersebut dikristenkan sebagai Halloween.

Sejumlah pihak lain meyakini bahwa Halloween bermula secara independen sebagai suatu perayaan Kristen semata, terpisah dari festival kuno seperti Samhain.

Kegiatan saat Halloween meliputi Trick or treat (atau hal terkait penyamaran dengan kostum seram), menghadiri pesta kostum Halloween, mendekorasi, mengukir waluh menjadi Jack-o'-lantern, menyalakan api unggun besar,

permainan ramalan atau penenungan, apple bobbing, bermain lelucon praktis, mengunjungi atraksi berhantu, menceritakan dongeng menakutkan, dan menonton film horor.

Di banyak belahan dunia, perayaan keagamaan Kristen saat Malam Para Kudus, misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakan lilin pada makam, masih tetap populer, meskipun di tempat lain berlangsung perayaan yang lebih sekuler dan komersial.

Beberapa umat Kristen secara historis berpantang daging pada Malam Para Kudus, suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu pada hari vigili ini, misalnya apel, panekuk kentang, dan kue jiwa. (poskupang.com/kompas.com)