Awkarin juga membagikan peralatan-peralatan yang dibutuhkan para korban karhutla.
Menurut Awkarin perlu kerja keras untuk dapat menyalurkan bantuan yang ia himpun dari masyarakat tersebut.
"Hari ini agenda kita ke Desa Tundai, untuk distribusi donasi dan kebutuhan medis.
Perjalanan yang harus kita tempuh ke Desa Tundai ini harus mengarungi Sungai Kahayan yang katanya banyak buayanya. Di Jakarta ketemunya buaya, disini ketemu buaya lagi. He he he," tulis Awkarin.
Dalam foto ini, Awkarin mengungakapkan kekesalannya terhadap oknum yang sengaja membakar hutan.
"Penasaran.
Kalau memang benar isunya “Karhutla” memang disengaja.
Berapa sih uang dan kekuasaan yang kalian dapat hingga tega membuat sengsara keluarga kami yang dihutan dan saudara kami yang di Kalimantan, dan sekitarnya?
Masih kurangkah kalian secara materi sehingga harus merebut sesuatu yang merupakan milik makhluk/orang lain?" tulis Awkarin.
Dalam unggahannya, Awkarin juga mengungkapkan keprihatinannya pada bencana yang kemungkinan besar disebabkan karena ulah manusia ini.
Ia berharap ke depannya masyarakat semakin sadar dan turut menjaga alam agar bencana semacam ini tak terulang lagi.
"Bakarnya gampang, madaminnya susah setengah mati.
Emang gitu, lebih gampang bikin orang lain sengsara, daripada bikin bahagia orang lain," sebutnya. (TribunStyle.com/Bahtiar)