Elvy juga menambahkan dirinya tidak terima sang anak disebut orang gila.

"Aku enggak terima dia dibilang orang gila. Dia juga bilang 'ane enggak gila'," imbuh Elvy yang juga berlinang air mata.

HR tidak mengalami gangguan jiwa lantaran masih bisa beraktivitas layaknya orang normal.

"Karena kalau mau dibilang, maaf, orang yang hilang ingatan, sakit jiwa... HR tidak seperti itu. Karena dia masih ingat semua, masih bisa bicara, masih shalat, masih ngaji, masih segala macem," kata Fitria.

kakak Dhawiya tersebut juga menolak ketika ditempatkan dengan orang-orang yang mengalami gangguan jiwa.

"Waktu mau dibawa ke rumah sakit, 'apa aku dicampur-campur. Ane dicampur-campur sama orang gila. Ane masih enggak gila masih bisa shalat masih bisa begini-begini'," tutur Elvy.

Keluarga Elvy Sukaesih baru saja mengetahui apa yang terjadi dengan HR.

Selama ini mereka beranggapan HR hanya sedang depresi dan tertekan.

"Kita juga baru tahu terus terang saja. Kita tahunya selama ini depresi, tertekan. Kita enggak pernah tahu, apa yang diidap sama dia," kata Fitria.

Fitri menyebutkan sang kakak mengidap Skizofrenia.

"Jadi penyakitnya sendiri katagorinya yang dinyatakan RS adalah Skizofrenia. Jadi begitu lihat kita juga jadi tahu bahwa setiap masalah itu untuk membuat kita pintar," imbuh Fitria.

Setelah mengamuk di warung dan hampir mencelakai pemilik warung HR sempat diamankan di kepolisian.

Namun lantas dibebaskan dan dibawa ke rumah sakit jiwa setelah keluarga menunjukkan surat keterangan HR mengidap gangguan jiwa.

Sebelumnya, HR pernah dirawat karena penyakit yang dideritanya dan sudah dinyatakan sembuh.

"Beberapa waktu yang lalu memang pernah dirawat namun dinyatakan bisa kembali dan bersosialisasi normal. Artinya dinyatakan sembuh," kata Fitria.