Dia temen kampus aku fi, dia juga baik, dewasa dan yang terpenting dia selalu ada buat aku kapanpun."
Tidak cukup sampai di situ, Intan juga mulai membanding-bandingkan sikap Tio dan Alfi.
"Dia anter jemput aku ke kampus, jalan tiap malem kapanpun aku mau, dengerin keluh kesah aku.
Sedangkan kamu? Aku nggak bisa dapetin semua itu dari kamu kan?
Maaf fi, sayang aja nggak cukup, aku butuh yang selalu ada.
Maay ya, makasih banget buat semuanya, aku nggak bakal lupain 4 tahun kita sama-sama.
Aku yakin kamu juga langsung bisa dapetin yang lebih baik dari aku, temen kerja kamu mungkin di situ?
Yang bisa selalu ada juga nggak kayak aku hehe.
Thank you Alfi, i love you," pungkas Intan.
Alfi pun masih membalas pesan Intan ini dengan kata-kata yang sopan, tidak ada makian sama sekali, hanya panggilan sayang yang sudah tidak ia tuliskan untuk kekasihnya itu.
Bahkan Alfi juga mendoakan agar Intan selalu bahagia.
"Ok Ntan makasih udah mau jujur, semoga bahgia ya."
Pesan terakhir Alfi ini tidak dibalas oleh Intan.
Setelah menyelesaikan percakapannya dengan Intan, Alfi lalu membuka grup obrolan yang lain.
Ternyata grup obrolan itu adalah kumpulan teman-teman Alfi yang akan membantunya membuat kejutan acara lamaran untuk Intan.