Mbah Sadinah tinggal seorang diri di rumah berukuran 3 x 6.
Rumah tersebut telah direnovasi oleh pemerintah desa setempat setahun yang lalu sehingga bisa layak untuk ditinggali.
Sebelum direnovasi, Mbah Sadinah mengatakan atap rumahnya sangat pendek.
“Terima kasih rumah saya sudah dibagusin setahun lalu. Dulunya pendek sekarang agak lega,” ujar Mbah Sadinah.
• BERITA TERPOPULER Foto Nenek Antar Makanan untuk Cucu, Terungkap Mengapa Bertemu di Pagar Sekolah
Mbah Sadinah menyebutkan dirinya tak pernah dapat bantuan beras untuk masyarakat miskin.
Justru warga yang usianya lebih muda darinya yang mendapat bantuan.
“Kalau beras saya tidak pernah dapat bantuan, yang muda-muda itu yang dapat,” ucap Mbah Sadinah.
Meski di usia renta, Mbah Sadinah mengungkap dirinya masih bekerja.
"Alhamdulillah selama ini sehat, masih bisa bekerja,” ucap Mbah Sadinah," lanjutnya.
Mbah Sadinah suka mencari sisa panen padi atau kacang di sawah milik warga.
Tak hanya itu, nenek yang telah berambut putih tersebut juga mencari reruntuhan buah kapuk dan membuat keripik gadung untuk memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari.
“Kerjanya hanya ngasak (mencari sisa) gabah sama kacang. Kadang seminggu baru bisa menjual hasilnya,” ucapnya.
Melihat kondisi yang memprihatinkan Mbah Sadinah, Harmoko yang merupakan penggiat sosial menuturkan akan menggalang dana untuk nenek tersebut.
Harmoko akan menggalang dana melalui komunitas Paguyuban Wong Magetan.
“Rencananya kami mau membantu Mbah Sadinah melalui komunitas,” ujar Harmoko. (Tribunstyle.com/Yuliana Kusuma)