Ustaz Abdul Somad Jelaskan Tata Cara Mandi Wajib / Mandi Junub Memakai Debu Jika Tidak Ada Air

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang tata cara Mandi Junub / Wajib Wajib memakai debu jika tidak ada air.

Mandi Wajib / Mandi Junub memakai debu ini bisa digantikan dengan tayamum karena tidak menjumpai air.

Selain tidak ada air, syarat Mandi Wajib (mandi karena Junub) dengan debu boleh dilakukan karena sakit.

TRIBUNSTYLE.COM - Mandi Wajib / Mandi Junub wajib dilakukan umat muslim jika sedang dalam keadaan terkena hadas besar.

Mandi Junub atau Mandi Wajib menjadi kewajiban seorang muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar.

Hadas kecil dapat disucikan dengan berwudhu, sedangkan untuk hadas besar wajib dibersihkan dengan melakukan Mandi Wajib.

Mandi Junub menjadi hal yang wajib dilakukan jika terjadi beberapa hal seperti keluar air mani (mimpi basah bagi pria), berhubungan suami istri, bertemunya dua kemaluan meski tidak keluar air mani dan berhentinya darah haid dan nifas.

Jika sudah membersihkan diri dari hadas kecil maupun besar, maka seorang muslim sudah sah untuk melakukan ibadah.

Niat & Tata Cara Mandi Junub / Mandi Wajib Lengkap dengan Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Tata Cara Mandi Junub / Mandi Wajib di Hari Jumat, Baca juga Niatnya

Terdapat beberapa alat yang bisa digunakan untuk membersihkan diri, yakni air dan debu.

Jika tidak ada air atau dalam keadaan sakit, umat muslim bisa menggunakan debu untuk mengganti wudhu.

Instagram/ilmanrizkimyvalentine ()

Kemudian bagaimana dengan Mandi Wajib atau mandi karena Junub, bolehkan disucikan dengan bertayammum?

Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasannya mengenai hal ini.

Mandi Wajib boleh dilakukan dengan bertayammum atau dengan debu jika memang tidak ada air atau karena sakit.

Allah berfirman,

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا

Halaman
1234