"Sekitar delapan bulan yang lalu deh dia gigit lagi, gigit ibu-ibu tua, dikoyak, habis darahnya keluar. Sama yang sekarang yang tewas (Yayan)," ujar Irma.
Setelah kasus pertama, yaitu saat Sparta menyerang kuli bangunan, Sudin KPKP Jakarta Timur pernah mengobservasi Sparta.
Dari hasil observasi, Sparta negatif rabies.
"Kami pernah observasi, tapi pemiliknya bilang observasi datang saja ke lokasi karena takutnya petugas observasinya yang digigit."
"Makannya petugas kita yang datang ke lokasi untuk observasi selama dua minggu dan sudah diobservasi, (hasilnya) negatif rabies," ujar Irma.
Pasca tewasnya Yayan, petugas Sudin KPKP akan kembali observasi anjing tersebut guna mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.
"Setiap anjing menggigit wajib kami observasi, kami diagnosa rabies, tapi harus diobservasi. Waktu observasi Sparta pertama itu negatif rabies."
"Di rumahnya itu ada beberapa anjing, tapi yang paling galak ya Sparta, pokoknya dia cuma bersahabat sama Bima Aryo," ujar Irma.
Saat dihubungi Tribunnews (2/9/2019), Bima belum bisa memberikan komentarnya karena sedang disibukkan resepsi pernikahan.
Bima Aryo memang baru saja melangsungkan pernikahan di Jakarta, Minggu (1/9/2019) lalu.
Namun, Bima menjanjikan, ia akan tetap memberikan klarifikasi terkait kasus ini.
Ia masih ingin mengetahui secara detail kronologi kejadian.
Terlebih, menurutnya, saat itu di lokasi kondisi cahaya tengah minim.
• Anjing Artis Bimo Aryo Terkam ART hingga Tewas saat Majikan Menikah, Sempat Diajak Foto Prewed
"Nah itu dia kita nggak tahu (apakah benar Sparta yang menyerang), pas kejadian kan gelap."