Diar menceritakan jika almarhum Angga saat itu sampai di stasiun Kroya.
Dia kemudian dijemput oleh ayahnya, Wasto Haryo Susanto menggunakan kendaraan Toyota Avanza R 9503 K.
Sekira pukul 01.30 WIB keduanya pergi meninggalkan stasiun Kroya untuk pulang ke rumah mereka yang berada di Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
Namun, berdasarkan informasi dari Diar ayah dari Almarhum Lettu Angga saat itu dalam kondisi kelelahan.
Mengingat sebelumnya ayah dari almarhum sempat mengirim surat undangan untuk keluarga yang berada di daerah Majenang.
"Bapaknya kebetulan habis mengantar undangan dari Majenang, karena Sabtu kita akan akad jadi dia memberitahu saudaranya untuk datang," tegas Diar Kusuma Dewi.
Kisah cinta mereka sudah terjalin begitu lama.
Benih-benih cinta itu tumbuh semenjak Diar lulus SMA dan Angga masih bersekolah di SMA Taruna Nusantara yaitu dari tahun 2013.
Firasat akan kepergian sang kekasih sudah dirasakan oleh Diar semenjak malam.
Dia merasa ada sesuatu yang aneh dan tidak nyaman ketika Angga sampai di stasiun Kroya.
"Selepas itu saya tidak bisa tidur sama sekali, saya mau akad nikah tetapi kenapa saya tidak senang.
Semestinya hari ini saya mau akad, tetapi Jumat nya dia malah meninggal.
Padahal dia sudah senang sekali dan sangat antusias pulang karena akan nikah," jelas Diar Kusuma Dewi.
Kronologi Kecelakaan
Kereta api barang semen Holcim dengan nomor CC2061306 dengan masinis atas nama Sean Nurohman menabrak mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi R 9503 KK.