Nahas, nyawa Aurellia justru tak tertolong.
"Jam 4 dia berusaha mau mulai aktivitas. Karena mulai jam 4 dia sudah limbung badannya, sudah capeknya dia limbung langsung nggak sadar kita bawa ke rumah sakit. Ternyata sudah tidak tertolong," ucap Farid.
"Dokter tidak keluarkan diagnosa karena ketika kita bawa kesana (RS) bahwa Almarhum sudah meninggal," lanjutnya.
Farid yang merupakan seorang Purna Paskibraka beranggapan bahwa perlakuan yang diterima oleh putrinya diberikan oleh para senior, bukan pelatih Paskibra.
• Buat Presenter CNN Indonesia Menangis, Begini Kisah Fariza Putri Salsabila, Paskibraka 2017
"Jadi campur tangan senior di luar pelatih ini ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa," ucap dia.
Sebelum meninggal dunia, Aurellia diketahui menjalani latihan yang cukup berat.
Selama latihan, Aurellia dan para anggota lainnya disuruh untuk push up dengan tangan dikepal.
• Selalu Menjadi Pusat Perhatian, Begini Sistem Pemilihan Paskibraka 2018 yang Bertugas Membawa Baki
Tak hanya itu, mereka juga diminta untuk memakan jeruk berserta kulitnya dan menulis buku diary.
"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," tambah Farid.
Kendati nyawa putrinya tak tertolong, ayah Aurellia tak akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
Farid mengaku ikhlas dengan kepergian putri kesayangannya.
• Pria yang Pernah Jadi Anggota Paskibraka Ini Bertransformasi Jadi Sutradara Kondang, Siapa Dia?
Namun Farid berharap semoga kasus yang menimpa putrinya bisa menjadi pelajaran bagi pihak terkait.
"Secara langkah hukum ini tidak akan kita lakukan prosedur tindakan. Akan tetapi tindakan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh itu sudah kita sampaikan ke Ibu Wali Kota Tangsel bahwa harus dilakukan evaluasi," ujar Farid.
Farid juga mengaku sudah memberikan masukan kepada Wali Kota Tangeran Selatan, Airin Rachmi Diany, terkait sistem pelatihan paskibraka.
"Alhamdulillah mulai tadi sudah ditindak lanjutin oleh Bu Wali Kota, Bu Airin. Saya sudah dapat laporan dari orangtua anggota paskibra yang lain bahwa sudah standby petugas medis di lokasi," kata dia.
• Pesona 5 Paskibraka yang Dipercaya Sebagai Pembawa Bendera Pusaka, Siapa Favoritmu?
"Kami harapkan dengan adanya kejadian ini sebagai pengalaman sebagai hal yang wajib mereka (pihak pelatih Paskibraka) evaluasi bawah tindakan seperti ini akan berakibat sangat fatal. Baik dari peserta sendiri maupun bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Farid. (TribunStyle.com/Ninda)
Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini: