Inilah dampak Gempa yang mengguncang wilayah Banten. Ada satu warga yang meninggal dunia, 4 orang mengalami luka-luka, hingga ratusan bangunan rusak.
TRIBUNSTYLE.COM - Gempa mengguncang wilayah Banten, pada Jumat (2/8/2019) malam.
Gempa Banten turut dirasakan di sejumlah wilayah, bahkan hingga Mataram.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang kemudian dimuktahirkan menjadi 6,9 SR terjadi sekira pukul 19:03:21 WIB.
Titik gempa berpusat di Pandeglang, Banten.
Berada pada lokasi 7.54 LS,104.58 BT atau 147 km Barat Daya Sumur, Banten dengan keedalaman 10 klometer.
Gempa tersebut awalnya berpotensi tsunami.
BMKG kemudian mencabut peringatan dini potensi tsunami sekitar pukul 21.35 WIB.
Gempa Banten yang terjadi pada Jumat malam, berdampak pada kerusakan bangunan hingga jatuh korban jiwa.
Diwartakan Kompas.com, Sabtu (8/3/2019) berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat satu orang yang meninggal dunia akibat terjadi gempa.
Identitas korban meninggal diungkapkan oleh Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo berdasarkan data BPDB Provinsi Banten.
Korban meninggal bernama Rasinah (48) yang merupakan warga Kp Cilangkahan RT 03/01, Dusung Pecangpari Kecamatan Cigemblong, Lebak, Banten.
"Satu orang meninggal dunia atas nama Rasinah (48) akibat panik, serangan jantung," kata Agus melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/8/2019) pagi.
Selain korban meninggal, ada korban luka-luka berjumlah 4 orang.
"Kabupaten Sukabumi satu orang Luka-luka dan Kabupaten Pandeglang 3 orang luka-luka," ujarnya.
• Baca Doa Ini Ketika Gempa Bumi Mengguncang Agar Diberi Perlindungan, Lengkap dengan Artinya
• Beredar Hoaks Pasca Terjadi Gempa Banten, dari Gedung RSUD Sumedang Retak hingga BEC Bandung Runtuh
Akibat gempa, sejumlah warga memutuskan untuk mengungsi.
Dikatakan Agus, ada sekitar kurang lebih 1.050 jiwa yang mengungsi.
Rincian data yang mengungsi yakni Provinsi Lampung kurang lebih 1.000 Jiwa mengungsi di halaman kantor Gubenur Provinsi Lampung.
Serta di Kabupaten Lampung Selatan kurang lebih ada 50 orang mengungsi di EX Hotel Lima Enam (HUNTARA).
Gempa Banten juga mengakibatkan kerugian materiil, berupa ratusan bangunan rusak.
Ada sekitar 113 bangunan yang rusak dengan rincian 34 unit rumah rusak berat, 21 unit rumah rusak sedang, 58 unit rumah rusak ringan, 1 unit kantor desa rusak ringan, dan 2 unit masjid rusak ringan.
Data tersebut meliputi kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Cilegon.
• Gempa Dahsyat Seperti yang Menerjang Banten akan Semakin Sering Terjadi, Begini Penjelasan Ahli
• Penonton Konser Lari ke Luar Gedung saat Ada Gempa, Ivan Gunawan Ucap Syukur karena Tak Ditinggal
Kerusakan paling parah ada di Kabupaten Pandeglang dengan rician berikut :
1. 21 unit rumah (rusak berat)
2. 37 unit rumah (rusak ringan)
3. 1 unit masjid (rusak ringan)
4. 1 unit kantor desa (rusak ringan)
Kabupaten Cianjur juga mengalami kerusakan bangunan cukup banyak, sekitar 6 unit rumah yang rusak berat.
Di kabupaten Lebak ada sekitar 4 unit rumah yang rusak berat.
Sedangkan di Kabupaten Sukabumi ada 3 unit rumah yang rusak berat, 16 unit rumat rusak sedang dan 7 unit rumah rusak ringan.
• Foto dan Video Data Korban Gempa Banten versi BNPB dan Alasan Pakar UGM Sebut Tak Berpotensi Tsunami
• Gempa Banten 2 Agustus 2019, BMKG Akhiri Peringatan Potensi Tsunami Setelah Menunggu 2 Jam
BMKG Mencabut Peringatan Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 6,9 SR (sebelumnya 7.4) pada Jumat (2/8/2019) pukul 19:03:25 WIB.
Pencabutan tersebut ditulis lewat laman resminya.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.
Sebelumnya gempa bumi yang berpusat di Sumur, Pandeglang, Banten tersebut dinyatakan BMKG berpotensi terjadinya tsunami.
Dilansir dari tayangan Kompas TV, kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menginformasikan, peringatan dini tsunami akan dicabut jika sudah melewati pukul 21.35 WIB.
Dikatakan Dwikorita, peringatan dini tsunami sebelum dicabut harus menunggu sekitar 2 jam setelah gempa terjadi.
• UPDATE Gempa Banten 7,4 SR Malam ini, BMKG Mengakhiri Peringatan Dini Tsunami, Ini Pertimbangannya
• Gempa Banten 7,4 SR Selat Sunda, Berpotensi Tsunami, Peringatan Dini Belum Dicabut hingga 21:35 WIB
Sebelumnya, Kepala Pusat Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan ada tiga daerah berstatus siaga tsunami pasca-gempa.
Menurut Rahmat, di tiga daerah itu yaitu Pandeglang, Lampung Selatan, dan Tanggamus berpotensi terjadi tsunami dengan gelombang relatif tinggi.
"Ini daerah-daerah yang cukup signifikan ancaman tsunaminya. Ancaman tsunaminya di atas 3 meter," kata Rahmat kepada Kompas TV, Jumat (2/8/2019).
Rahmat mengatakan, pusat gempa terdeteksi di selat sunda dengan jarak 159 kilometer dari Labuan, Pandeglang, Banten.
Gempa terasa hingga Jakarta, sebagian Jawa Tengah, Lampung, dan Bengkulu. (TribunStyle/Listusista)
Yuk Subscribe Channel YouTube TribunStyle :
Like Facebook TribunStyle :