Song Hye Kyo baru-baru ini menghadiri acara promosi di Monako.

Setelah resmi bercerai dengan Song Joong Ki, Song Hye Kyo mengalami citra yang kurang baik akibat pelintiran berita di media.

TRIBUNSTYLE.COM - Media Korea disebut memlintir pernyataan Song Hye Kyo dan mengancam citra sang aktris.

Penerjemah Song Hye Kyo mencoba meluruskan pemberitaan yang salah tentang sang aktris.

Pers Korea diduga memutarbalikkan kata-katanya untuk merusak citranya.

Media lokal Korea disebut-sebut memlintir penyataan sang aktris kala dirinya bicara soal masa depan dan keinginannya menggunakan mahkota.

Dikutip dari laman Koreaboo, pemberitaan di Korea membuat diri Song Hye Kyo seolah merasa jika perceraian adalah takdirnya.

Selain itu, soal mahkota yang ingin dikenakannya di hari ulang tahun, Song Hye Kyo justru digambarkan sebagai sosok yang ingin diperlakukan seperti seorang putri.

Song Hye Kyo baru-baru ini diwawancarai ketika dia berada di Monako untuk acara promosi.

Di sana, Song Hye Kyo membuka tentang rencana masa depannya, pemikiran tentang nasib, dan keinginannya untuk memakai mahkota di hari ulang tahunnya.

Namun, berbagai laporan berita Korea memutar kata-katanya untuk membuatnya seolah-olah dia berpikir "itu adalah takdirnya untuk bercerai" dan bahwa dia "ingin diperlakukan seperti seorang putri".

Ketika netizen mulai percaya pada laporan berita dan mengkritik Song Hye Kyo, penerjemah bernama Miss J, yang membantu Song Hye Kyo dengan wawancara asli, membantu untuk meluruskan.

Banyak kesalahpahaman muncul karena media mengambil banyak konteks wawancara dan hanya melaporkan bagian-bagian tertentu dari jawabannya.

"Ini adalah pertama kalinya terjadi, jadi saya pertama kali terkejut dan marah dan sekarang saya bahkan takut," ungkap Miss J.

Pertama, media Korea melaporkan jawaban Song Hye Kyo tentang mengenakan mahkota seolah-olah dia ingin mengekspresikan keinginannya untuk diperlakukan seperti seorang putri.