TRIBUNSTYLE.COM - Anak sering terbangun saat dini hari?
Hal ini pasti membuat orangtua kerepotan untuk membuatnya kembali tidur.
Mengatur waktu tidur anak menjadi sangat penting dilakukan agar mereka tidak memiliki kebiasaan terbangun saat dini hari.
Agar anak tidak mudah terbangun saat tidur di malam hari, cobalah untuk mengurangi waktu tidur siangnya.
Waktu tidur siang anak yang baik agar ia tidak mudah terbangun di malam hari adalah selama kurang dari 45 menit.
Pastikan juga kamar tidur anak tidak dipenuhi dengan mainan agar ia tidak terpicu tetap bermain saat memasuki waktu tidur di malam hari.
• Waspadalah Jika Anak Tidur Mendengkur, Bisa Jadi Itu Sleep Apnea yang Bisa Memengaruhi Kecerdasan
• Tips Tidur Nyenyak, Cara Tidur Nyaman dalam Waktu Singkat dan Selamat Mimpi Indah!
Dilansir dari health.clevelandclinic.org, anak-anak memiliki waktu tidur tersendiri sesuai dengan rentang usianya.
- Untuk anak yang baru lahir (usia 0 hingga 3 bulan), waktu tidur yang ideal adalah 14 hingga 17 jam.
- Sedangkan untuk bayi usia 4 hingga 11 bulan memilik waktu tidur ideal selama 12 hingga 15 jam.
- Anak usia 1 hingga 2 tahun memiliki waktu tidur ideal selama 1 hingga 14 jam.
- Balita (3-5 tahun) memiliki waktu tidur ideal selama 10 hingga 13 jam.
- Anak usia sekolah (6-13 tahun) memiliki waktu tidur yang ideal selama 9 hingga 11 jam.
• Inilah 4 Manfaat Minum Air Putih Hangat Sebelum Tidur Malam, Termasuk Turunkan Berat Badan
• Tips Tidur Sehat - Awas! Kamu yang Suka Bobok, 6 Hal Ini Bisa Terjadi Padamu Tubuhmu
Jangan tunggu sampai anak merasa mengantuk untuk tidur dengan membuat jadwal tidur yang konsisten.
Usahakan untuk menepati jadwal tidur tersebut walaupun anak belum menunjukkan tanda-tanda mengantuk. (TribunStyle/Vega Dhini Lestari)
Waspadalah Jika Anak Tidur Mendengkur, Bisa Jadi Itu Sleep Apnea yang Bisa Memengaruhi Kecerdasan
Henti napas saat tidur atau sleep apnea pada anak diketahui dapat merubah perilaku dan kecerdasannya.
Penelitian baru dari laboratorium tidur University of Chicago, membuktikan lewat uji neurokognitif dan MRI bahwa mendengkur berakibat langsung pada otak anak.
Berbagai data menunjukkan bahwa sekitar 5 persen anak didapati mendengkur saat tidur dan menderita sleep apnea.
Anak mendengkur lalu saluran nafasnya menyempit hingga tak ada udara yang bisa lewat. Akibatnya anak seolah tercekik dalam tidur.
Karena sesak ia akan terbangun sejenak.