Mereka diduga memanggil kerabat korban mereka di Amerika Serikat, menuntut tebusan $ 12.000 (Rp. 170 Juta).
Keluarga mereka hanya mampu mengirim $ 8.000(Rp. 110 Juta), tetapi tidak mendapat kabar lagi dari para penculik.
Beberapa hari kemudian, pada 6 Juli, Cristian dan ayahnya ditemukan terbaring di sisi jalan tanah di negara bagian Morelos, dibiarkan mati oleh penculik.
Pihak berwenang kemudian mengatakan bahwa paman dan sepupu mereka berhasil melarikan diri.
Cristian hanya mampu tergeletak di sisi ayahnya.
Kini Cristian berada dalam perawatan pihak berwenang Meksiko, menurut juru bicara Kantor Gubernur Morelos.
• Dilarang Bawa Ayam Hidup di Kereta, Tak Mau Pusing, Ibu Ini Langsung Menyembelih, Videonya Viral
• Viral Video Tabrak Lari di Solo yang Menewaskan Seorang Ibu, Ini Curhat Menyentuh Putranya
• Perempuan Ini Akting Tabrakkan Diri ke Truk Demi Uang Ganti Rugi Kecelakaan, Seperti di Sinetron
Cristian dibawa ke rumah sakit di kota Cuatla, di mana ia mendapatkan perawatan psikologis, selain perawatan medis. Dia "[...] menjalani operasi dan saat ini dalam kesehatan yang baik," kata Kementerian Luar Negeri Guatemala.
Pada 2010, jasad 72 migran, 58 pria dan 14 wanita, ditemukan di kuburan massal di timur laut Meksiko.
Pihak berwenang Meksiko mengatakan bahwa mereka percaya sebagian besar korban berasal dari Honduras dan El Salvador, meskipun beberapa berasal dari jauh seperti Ekuador dan Brasil.
Kuburan massal ditemukan sekitar 14 mil (22 kilometer) dari kota San Fernando di negara bagian Tamaulipas, dekat perbatasan dengan Texas dengan Mexico. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar)
Like dan Subscribe Ya!
iframe src="https://www.facebook.com/plugins/post.php?href=https://www.facebook.com/TribunStyle/posts/2438396239555294&width=500" width="500" height="535" style="border:none;overflow:hidden" scrolling="no" frameborder="0" allowTransparency="true" allow="encrypted-media">