Tambah AKP Suhardi, pelaku bekerja sebagai penjual bubur ayam di Bogor.
Pelaku mengaku jengkel dengan korban karena terganggu dengan keberadaan bocah tersebut.
“Korban merupakan cucu pemilik kontrakan, ia mengaku jengkel dan melakukan tindakan kejinya."
"Pemicunya karena pelaku kesal saat pulang berdagang diganggu oleh korban,” paparnya.
Kasus tukang bubur bunuh bocah SD 8 tahun itu akan diserahkan ke Polres Bogor.
“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku akan kami serahkan ke Polres Bogor,” tambahnya.
KRONOLOGI PEMBUNUHAN
Bibi korban, Nurma (25) menjelaskan FA hilang sejak Sabtu (29/6/2019).
Sejak itu pihak keluarga kebingungan mencari keberadaan FA.
Di waktu bersamaan keberadaan H juga turut menghilang.
H kemudian turut menjadi pencarian warga.
"Pas almarhum hilang, kita cari, tukang bubur itu juga sudah gak ada."
"Kata tukang warung di depan, lihat dia pergi bawa tas gede hari itu," kata Nurma seperti dilansir Tribunstyle.com dari TribunnewsBogor.com, Rabu (3/7/2019).
Pihak keluarga sebelumnya tidak mencurigai H.
Pasalnya keluarga mengenal H sebagai pribadi yang baik dan rajin beribadah.