Slamet adalah penggemar berat Khofifah saat ia masih menjabat menteri di tahun 2010.
Saat itu Khofifaf menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Indonesia.
"Suami saya dulu itu penggemar dan pengagum Khofifah Indar Parawansa yang menjabat sebagai menteri saat itu. Hal itu yang menjadi dasar suaminya memberi nama itu ke anak keempat kami," jelas Dewi kpada Surya.co.id.
Sebelumnya, sempat terjadi perdebatan antara Slamet dan Dewi.
Dewi sempat khawatir jika nama anaknya kelak disangkutkan dengan politik.
"Saya dulu sempat mempertanyakan, kenapa sih dikasih nama itu. Nama itu kan nama pejabat, nama menteri, takut berbahaya," katanya sambil mengenang pertanyaannya yang dilontarkan ke suaminya 18 tahun silam.
Sayangnya, Slamet harus meninggal dunia saat Indar duduk di kelas 2 SD.
Kepergian Slamet ini membawa dampak tersendiri untuk Indar.
Indar harus putus sekolah saat itu.
Saat ini Indar dan sang ibu berfokus untuk berjualan tahu tek.
Ternyata nama Indar membawa pengaruh baik buat sang anak.
"Setelah tahu alasannya, saya akhirnya mengikuti saja. Alasan bapaknya dulu ya kuat. Saya menerima saja, dan alhamdulillah sekarang, dia menjadi anak yang penurut, anak yang kuat dan tangguh. Dia tidak malu dengan kondisi orang tuanya dan mau berbakti dengan orang tuanya," paparnya.
Di sisi lain, Indar mengaku jika merasa bangga mendapat nama tersebut dari almarhum sang ayah.
Saat ini Dewi telah menikah lagi. (TribunStyle.com / Triroessita Intan Pertiwi)