Ramadhan 2019

Kapan Waktu Mulai Itikaf dan Kapan Berakhirnya? Berikut Panduan Lengkap Ibadah Malam Lailatul Qadar

Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bolehkah perempuan Itikaf di masjid?

TRIBUNSTYLE.COM - Kapan waktu mulai Itikaf dan kapan berakhir?

Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan 1440 H, Itikaf menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk meraih keistimewaan malam Lailatul Qadar.

Lantas kapan Itikaf dimulai dan kapan berakhir?

Ketika berniat melaksanakan Itikaf, pasti akan terbersit di benak seseorang kapan mulai masuk masjid dan kapan selesai itikafnya?

Dikutip TribunStyle.com dari FIK Karanganyar, Al Imam Al Bukhary dan Muslim rahimahumalaah meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu'anha, beliau berkata:

Tanda-tanda Kemuliaan Malam Lailatul Qadar Datang Padamu, Panjatkan 2 Doa Anjuran Rasulullah SAW Ini

"Dahulu Nabi shallahu'alaihi wassalam jika hendak beritikaf, beliau shalat subuh (di masjid) lalu memasuki tenda tempat Itikaf beliau.

Dan berakhir Itikaf sepuluh hari terakhir ketika tenggelam matahari pada hari terakhir darinya."

Itikaf adalah salah satu amalan sunnah yang biasa dilakukan Rasulullah SAW di 10 hari terakhir Ramadhan.

Itikaf adalah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.

Dikutip TribunStyle.com dari rumaysho.com, Minggu (26/5/2019), berikut panduan lengkap tata cara Itikaf, niat Itikaf, rukun, hingga syarat Itikaf selama bulan Ramadhan 1440 H.

Cara Rasulullah SAW Raih Kemuliaan Malam Lailatul Qadar 10 Hari Terakhir Ramadhan, Termasuk Itikaf

Tata Cara Itikaf

Itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.

Itikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.

Adakah Salat Khusus di Malam Lailatul Qadar Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan 1440 H? (Islami.co)

Konon Rasulullah selalu melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beritikaf selama dua puluh hari.

Ketika beliau tidak bisa itikaf, beliau kemudian menggantinya dengan itikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.

Apa Perbedaan Malam Lailatul Qadar & Nuzulul Quran? Penjelasan Lengkap Proses Turunnya Alquran

Tindakan Rasulullah itu merupakan bukti pentingnya ibadah itikaf.

Kesungguhan Rasulullah untuk mengerjakan ibadah yang satu ini juga bisa menjadi motivasi untukmu melakukan hal yang sama.

Niat Itikaf

Niat menjadi salah satu syarat Itikaf.

Adapun niat Itikaf adalah sebagai berikut:

نويت الاعتكاف لله تعالي

“Nawaitul I’tikaf Lillahi Ta’ala”

Kedua, diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beritikaf.

Sebagaimana firman Allah SWT “…Tetapi, jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS Al-Baqarah: 187).

Orang yang melakukan itikaf harus muslim, berakal, suci dari hadas besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadas kecil juga membatalkan itikaf), dan harus di masjid.

Sunnahan itikaf terdapat dalam beberapa hadis, di antaranya:

Pertama, Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah SAW itikaf sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.”
(HR Bukhari).

Kedua, ‘Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW melakukan itikaf sesudah tanggal dua puluh Ramadan hingga beliau meninggal dunia. (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiga, Ubay bin Ka’ab dan Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah beritikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, hinggal Allah menjemputnya (wafat). (HR. Bukhari Muslim).

Maksud dari beberapa hadis di atas bahwa tiap bulan Ramadhan akan berakhir, terutama sepuluh hari menjelang Ramadan berakhir, Rasulullah SAW selalu itikaf di masjid.

5 Salat Sunnah Bisa Dilakukan agar Dapat Keistimewaan Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Itikaf ini hukumnya sunah dan tidak harus pada bulan Ramadhan, boleh dilakukan pada bulan apa saja, yang penting orang yang melakukannya memahami apa itu itikaf.

Rukun Itikaf

I’tikaf harus dilakukan di masjid dan dianggap sah bila memenuhi rukun-rukun sebagai berikut :

1. Niat Mendekatkan Diri kepada Allah.

2. Berdiam di Masjid

3. Islam dan suci, serta sudah akil baligh.

Adapun hal-hal yang membatalkan i’tikaf adalah keluar dari masjid tanpa keperluan yang jelas, bercampur dengan istri, murtad,

Hilang akal karena gila atau mabuk, serta datang haid dan nifas ataupun semua yang mendatangkan hadats besar.

Selain Itikaf, berikut hal-hal yang dilakukan Rasulullah SAW di 10 hari terakhir Ramadhan, dikutip TribunStyle.com dari harakahislamiyah, Sabtu (25/5/2019).

1. Memperbanyak ibadah

2. Menyedikitkan tidur

3. Menjauhi istri-istrinya

(TribunStyle.com / Salma Fenty)