Pilpres 2019

Ada yang Beda di Debat Kedua Pilpres 2019, Tak Ada Audiens di Belakang Capres, Intip Peraturannya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo beserta pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjabat tangan setelah debat pilpres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Tema debat pilpres pertama yaitu mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (Kompas.com/ Garry Lotulung )

Arief mengatakan dipilihnya finalisasi penentuan nama moderator telah disetujui dalam rapat bersama kedua tim pemenangan capres-cawapres 01 dan 02 pada akhir Januari Lalu.

Debat Ke2 Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Perbandingan Survei Capres: CRC, Charta, Populi, Y-Publica

Pekerja menyiapkan panggung untuk debat kedua Calon Presiden Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/2/2019). Debat kedua akan berlangsung pada Minggu 17 Februari 2019 pukul 20.00 WIB dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

"Kami sudah sepakati moderatornya dan kami tetap menggunakan pola dua moderator, pertama Tommy Tjokro, kedua Anisha Dasuki," kata Arief.

Sementara diketahui pertanyaan debat untuk kedua pasangin ini disusun oleh tim panelis yang beranggotakan sejumlah rektor dari perguruan tinggi.

Diantaranya ada Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Joni Hermana, Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria, Ahli Pertambangan Institut Teknologi Bandung Irwandy Arif, Pakar Energi Universitas Gadjah Mada Agus Setiawan dan Pakar Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro Sudharto Prawata Hadi.

Adapula Direktur Eksekutif Walhi Nur Hidayati serta Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika.

Debat akan disiarkan oleh empat stasiun televisi yakni RCTI, GTV, MNC TV dan INews TV.

Beda gaya Jokowi dan Prabowo di debat Pilpres 2019 pertama

PAKAR psikologi politik dan juga politikus PKS Irfan Aulia Syaiful menilai bahwa Joko Widodo (Jokowi) tampil agresif dalam debat Capres-Cawapres perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Bidakara, Jakarta, (17/1/2019).

Salah satunya yakni saat menanyakan kepada Prabowo mengenai adanya caleg mantan koruptor di Partai Gerindra.

Menurutnya pertanyaan tersebut mencerminkan Jokowi sedang tertekan.

"Pak Jokowi terlalu cepat menembak, gak sabar. Dan orang yang cepat nembak biasanya karena tertekan. Saya lebih suka yang empiris saja, kalau dari teman-teman survei, memang dia (Jokowi) mungkin dikalahkan dan itu menurut saya cukup mengganggu," katanya dalam acara Pojok Jubir 'Debat Pilpres Perdana, Antara Gaya atau Subtansi' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).

Ia menduga bahwa sikap agresif tersebut karena faktor perbedaan elektabilitas kedua pasangan calon yang kian menipis.

Apalagi berdasarkan sejumlah survei masih banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan di Pilpres 2019.

Perbandingan Popularitas Jokowi vs Prabowo Jelang Debat Ke-2 Capres 17 Februari 2019, Cek Selisih!

"Pilpres ini masih ada sekitar 3 bulan lagi dan masih banyak orang yang belum menentukan pilihan, di atas 10 persen. Di pilpres Amerika saja angka 1 persen itu angka yang sangat menentukan siapa yang jadi presiden, apa lagi di Indonesia yang lebih cair," tuturnya.

Hal tersebut berbeda dengan Prabowo. Mantan Danjen Kopassus tersebut, kata Irfan, justru tampil mengejutkan di luar prediksi.

Halaman
123