Oleh sebab itu, Sianiwati mempekerjakan enam orang laki-laki untuk membuat adonan (nguleni).
Perasaan si pembuat ternyata juga mempengaruhi hasil akhir.
Jika si pembuat dalam kondisi berduka, maka kue keranjang tidak bisa kenyal, bahkan bisa lebih buruk hingga harus dibuang.
"Karena kue keranjang ini untuk sembahyang, yang membuat juga harus suci. Harus sembayang dulu sebelum membuat. Yang membuat itu juga tidak bisa kalau sedang berduka, nanti tidak jadi. Akhirnya ya harus dibuang. Jadi kalau membuat itu harus tenang," jelasnya. (tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Rahasia Buat Kue Keranjang Khas Imlek Supaya Enak, Pikiran Harus Tenang.
Yuk subscribe YouTube TribunStyle.com