Ini Manfaat Penting Membaca Dongeng Sebelum Tidur pada Anak, Yuk Dibiasakan

Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dongeng sebelum tidur

TRIBUNSTYLE.COM - Media edukasi kepada anak untuk tujuan pembangunan karakter pribadi bisa dalam beragam bentuk dan cara.

Satu di antaranya melalui dongeng.

 

 

Membacakan dongeng pada anak sebelum tidur rupanya menjadi satu di antara cara yang cukup efektif untuk menanamkan norma dan etika pada anak sejak dini.

Cerita dalam sebuah dongeng lazimnya berisi ajaran ajaran kebaikan, seperti budi pekerti yang bersifat universal yang berlaku di seluruh dunia.

Cerita dongeng adalah karya sastra yang umumnya bersifat fiksi.

Meski bersifat khayalan, cerita dalam dongeng yang disampaikan secara turun temurun ini memiliki beragam versi sesuai dengan asal daerahnya masing masing meski cerita intinya hampir mirip.

Sebagian orangtua masih rajin membacakan dongeng ke anak mereka menjelang tidur.

Amalia merupakan satu di antaranya.

Pegawai di sebuah bank swasta ini masih menceritakan dongeng untuk anaknya sebelum tidur dengan harapan sang anak bisa menyerap nilai budi pekerti yang ada dalam cerita dongeng.

Bagi Amalia, memulai agar anak mau mendengarkan cerita dongeng memang harus dimulai sedini mungkin.

Sebab bila tidak, kebiasaan ini akan susah dibentuk lantaran kalah dengan berbagai macam kegiatan menjelang tidur yang lebih kekinian.

Salah satunya anak akan cenderung memilih bermain gadget saat menjelang tidur atau menonton televisi.

Tentu bila tidak dibatasi, maka akan ketergantungan dan memberi efek kurang baik bagi si anak.

"Sejak usia tiga tahun sudah bisa kita bacakan dongeng. Kalau sudah menjadi kebiasaan akan lebih mudah dan anak justru yang meminta kalau tidak dibacakan atau lupa. Cerita dalam dongeng ini sangat bagus kontennya, ada banyak pelajaran moral yang bisa kita tanamkan ke anak sejak dini," kata Amalia pada Tribunjogja.com.

Senada diungkapkan Andriani, membacakan dongeng untuk anak sebelum tidur memang membutuhkan waktu tersendiri bagi para orangtua.

Halaman
12