Para aktivis anti Suharto yang diculik dan dianiaya akan setuju ini kekejaman.
Seharusnya menghadapinya tak boleh “grusa-grusu”. Harus teliti, tekun.
Pemimpin yang mengambil keputusan penting bagi keselamatan bangsa tidak boleh grusa-grusu.
Yang boleh “ngguya-ngguyu” — tapi sekali-sekali saja.
Pantauan Tribunstyle.com, postingan GM langsung mendapat banyak respon.
Baru 6 jam diposting, status GM dibanjiri 71 komentar, mendapat 'like' (disukai) 585 folllower dan dibagikan / share sebanyak 99 kali, setidaknya hingga Sabtu 6 Oktober 2018 jam 18.38 WIB.
Sudah Sampaikan Permintaan Maaf
Seperti diketahui, Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, telah meminta maaf karena merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.
Permintaan maaf ini disampaikannya terkait pengakuan Ratna Sarumpaet yang mengaku berbohong telah mengalami penganiayaan pada 21 September 2018.
• Hanum Rais Sebagai Dokter Yakin Ratna Sarumpaet Korban Pukulan, GM: Mana Tanggungjawab Profesimu?
"Saya atas nama pribadi dan pimpinan tim kami ini, kami minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannnya," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10/2018) malam seperti dikutip dari Kompas.com .
Sebelumnya, setelah mendengar penjelasan Ratna, Prabowo menggelar jumpa pers pada Selasa (2/10/2018) malam dan mengecam dugaan penganiayaan terhadap anggota badan pemenangan Prabowo-Sandiaga itu.
Prabowo mengatakan, ia memercayai apa yang disampaikan kepadanya. Ia mengaku terusik dan khawatir saat melihat kondisi Ratna.
"Mengaku pada kami dianiaya dan kami lihat sendiri bekas dan sebagainya. Akibat itu yang kami merasa sangat terusik, khawatir, karena itu kami sampaikan pada jumpa pers tadi malam," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Menurut Prabowo, setelah memberikan keterangan malam tadi, timnya mendapatkan laporan dan cerita dengan versi berbeda.
Kemudian, Ratna menelepon tim pemenangan Prabowo-Sandiaga dan menyampaikan permintaan maaf.