Ayahnya Suntikkan Darah Terkena HIV Sejak Kecil, Begini Cara sang Anak Balas Dendam Saat Dewasa!

Editor: Dimas Setiawan Hutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Ketika ibunya menelepon, rekan-rekan ayahnya mengatakan, "Bryan Stewart tidak punya seorang anak."

Di hari Jackson tak diakui sebagai anak, tak diduga Stewart mengunjungi Jackson ke rumah sakit.

"Ia bukanlah seorang ayah yang sangat aktif, jadi semua orang pikir itu aneh ketika dia muncul," kata Jackson.

"Ia menyuruh ibu saya untuk minum di kantin rumah sakit sehingga ia bisa berdua dengan saya."

Saat istrinya pergi, Stewart mengambil botol darah yang tercemar HIV dan menyuntikkan ke anaknya.

"Ia berharap saya mati jadi ia tidak harus membayar tunjangan anak," kata Jackson.

Saat ibunya kembali dari kantin, Jackson menjerit dalam pelukan ayahnya. "Organ-organ penting saya diserang bukan hanya karena darah HIV yang ia suntikkan, namun juga darah itu tidak sesuai dengan saya."

Sang ibu sempat putus asa

Menyadari adanya virus mematikan yang kini mengalir dalam tubuhnya, mereka menormalkan denyut nadinya, suhu dan pernapasan lalu menyuruhnya pulang, dengan harapan ia bisa menjalani kehidupan dan sehat.

Namun, keadaan Jackson semakin memburuk dari minggu ke minggu. Sang ibu merasa putus asa dengan berbagai diagnosa selama empat tahun.

Jackson mengatakan ibunya membawa dia ke "berbagai dokter" dan memohon untuk mencari tahu apa yang membuatnya hampir mati.

Berbagai tes dilakukan, namun hasilnya nihil.

Meskipun ia masih kecil, Jackson menyadari situasinya sangat menakutkan.

"Saya ingat terbangun di tengah malam dan berteriak, 'Ibu, tolong jangan biarkan saya mati!" Katanya.

Suatu malam, dokter anak Jackson menelepon dan meminta mereka untuk tes HIV.

Halaman
1234