Begini Nasib Oknum Brimob Penembak Ajudan Prabowo Setelah 2 Bulan Berlalu

Editor: Dimas Setiawan Hutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Briptu AR, Prabowo, dan Fernando Wowor

Kepolisian menyatakan identitas kedua pihak yang terlibat perkelahian adalah Brigadir R dan warga sipil berinisial F.

Sementara data dari lapangan menunjukkan warga tersebut bernama Fernando (29).

"Kita tidak tahu masalahnya apa, dalam penyelidikan. Saksi-saksi sudah diamankan, begitu juga barang bukti," kata Bagus.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat bidang Advokasi Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatakan korban adalah seorang kader partainya, Fernando Wowor.

Melalui keterangan tertulis yang diperoleh CNNIndonesia.com, Habiburokhman menceritakan kronologi kejadian ini berdasarkan cerita teman Fernando yang juga berada di lokasi, Rio Endika Putra Pradana.

Menurutnya, kejadian berawal pada 2.00 WIB ketika Fernando dan Rio hendak mengunjungi restoran Dunkin Donuts dan lapangan parkir yang berada di samping lokasi tampak penuh.

"Kemudian diarahkan oleh tukang parkir Lips untuk parkir di depan ruko-ruko, kebetulan ada kosong satu," bunyi keterangan Habiburokhman, merujuk kepada salah satu tempat hiburan malam yang ada di lokasi.

Saat mobil belok, mobil diadang oleh seorang laki-laki yang mengendarai motor besar BMW berwarna abu-abu. "Dia mainkan gas motornya seakan sedang acara konvoy."

"Motor ini harganya sama dengan mobil itu. Kamu yang mundur atau aku yang mundur?" kata Habiburokhman, menirukan perkataan orang tersebut.

Arif, salah seorang teman korban, turun dari mobil dan mencoba berbicara dengan lelaki itu.

Buat Pengakuan Nyaris Bunuh Diri, Dylan Sada Tinggalkan Indonesia karena Kenangan Buruk dari Ayah

Panggil Husband dan Hanya Kenakan Ini Saat Sedang Live, Nikita Mirzani Beneran Sudah Nikah?

Namun, kata Habiburokhman, dia kemudian malah marah-marah sambil mencabut senjata laras pendek.

Rio turun dari mobil dan berusaha mendinginkan dan melerai, tapi situasi memanas dan pistol itu diarahkan ke kepala Arif.

Rio memegang tangan orang tersebut dan mengatakan "jangan begitu, Mas."

Halaman
1234