"Anak saya disuruh jilat WC sebanyak 12 kali. Tapi baru empat kali dijilatnya, dia muntah," katanya saat diwawancarai sejumlah jurnalis di kediamannya di Desa Cempedak Lobang, Rabu (14/3/2018).
Menurutnya, kasus ini terjadi pada pekan lalu. Ia mendapat kabar tak mengenakkan ini dari temannya. Mendapat kabar tersebut, suami Siti mendatangi pihak sekolah.
"Suami saya datang ke sekolah melabrak guru itu. Marah, sakit hati. Campur aduk perasaan saya. Apa enggak ada hukuman lain selain itu," katanya.
Kalaupun anaknya harus dihukum membersihkan WC, itu tidak masalah. Ia menerimanya asal jangan menjilat WC seperti itu.
Terkait kasus ini, orangtua meminta pihak terkait memberi hukuman pada sang guru. Mengingat tindakan itu terlalu keji. (Indra Gunawan/ Tribun Medan)