TRIBUNSTYLE.COM - Seorang miliarder rela menghabiskan 10 ribu Dolar AS atau sekitar 137 juta Rupiah agar otaknya dapat diunggah secara online.
Ia rela berada dalam daftar tunggu untuk menjalani proses yang fatal itu.
Pengusaha tersebut diketahui bernama Sam Altman.
• Sebelum Anaknya Tersingkir, Ayah Marion Jola Bongkar 1 Fakta: Ada Banyak Kepentingan di Dalamnya
Sam adalah satu dari 25 orang dalam daftar tunggu di perusahaan startup Nectome, yang menjanjikan untuk mengunggah otak pelanggannya ke sebuah cloud.
Pria berusia 32 tahun itu akan membiarkan pikirannya 'diabadikan selamanya'.
Untuk itu, ia harus meninggal dalam sebuah proses yang 'mirip dengan bunuh diri dengan bantuan dokter'.
Pendiri Nectome, Robert McIntyre dan Michael McCanna melakukan ini dengan tujuan untuk melestarikan otak manusia dengan 'detail mikroskopis menggunakan proses berteknologi tinggi'.
Proses mengunggah pikiran ini kelak menghasilkan otak yang 'vitrifixed', istilah perusahaan untuk mengubah pikiran seseorang menjadi data digital dan meng-uploadnya ke komputer yang sangat kuat.
Teknologi ini akan memungkinkan manusia untuk hidup dalam pengalaman dunia virtual tanpa batas dan secara efektif mencapai keabadian.
Nectome telah memenangkan dua penghargaan dari Brain Preservation Foundation, untuk melestarikan otak kelinci pada tahun 2016, dan otak babi pada tahun 2018, melansir Guardian.
Menurut Technology Review, agar prosedurnya bekerja otak harus dalam keadaan 'segar'.
Nectome mengatakan rencananya adalah untuk 'menghubungkan orang-orang dengan penyakit terminal' ke mesin untuk memompa campuran bahan kimia ilmiah ke arteri karotid besar di leher mereka 'saat mereka masih hidup'.
Altman mengatakan kepada Technology Review bahwa otaknya dan juga dirinya cukup meyakinkan untuk didigitalkan dalam hidupnya.
Dia berkata: