Pengalaman itulah yang mendorongnya untuk berani terlibat dan membantu anak laki-laki itu.
Anak laki-laki itu berada di luar pagar pembatas dan satu langkah lagi dia akan jatuh.
Polisi setempat telah mencoba tanpa berhasil membujuknya untuk menyerahkan diri.
Untuk lebih dekat dengan anak itu, Liu mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah pacar anak laki-laki itu.
Bahkan Liu mengaku bahwa dia adalah alasan pria itu untuk bunuh diri.
"Faktanya adalah saya belum pernah melihatnya sebelumnya, tapi itulah satu-satunya alasan yang bisa saya dapatkan pada saat itu," kenang Liu.
Liu akhirnya mengetahui bahwa ibu dari anak laki-laki itu telah meninggal dunia dan ibu tirinya tidak memperlakukannya dengan baik.
Selain mempermalukannya, ibu tirinya juga pergi dengan membawa semua uang ayahnya.
Ayah dan anak itu kemudian harus mengambil pekerjaan paruh waktu dan memulai hidup mereka lagi.
Liu mulai menangis setelah mendengar cerita anak laki-laki itu.
Dia tahu betul bagaimana memiliki keluarga seperti itu.
"Tidak ada orang yang bahagia di keluarga saya."
"Kedua orang tua saya menghabiskan hari dengan berkelahi, yang membuat adik perempuan saya dan saya murung. Anak laki-laki itu sama seperti saya di waktu dulu," kata Liu.
"Dia bilang dia tidak punya rumah lagi, tidak ada yang peduli padanya dan tidak ada yang mempercayainya."
"Saya tidak mengatakan apapun kecuali menunjukkan bekas luka di pergelangan tangan kananku."