Ketua BEM ITB Ardhi Rasy Wardhana Tak Kalah Pamor Dibanding Zaadit Taqwa, Ini 6 Fakta Sosoknya

Penulis: Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti
Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karena jalan menuju sekolah Ardhi dan kantor ibunya searah, ia pun berangkat sekolah bersama dengan ibunya.

Di perjalanan, ibunya sering mengajak Ardhi berbincang mengenai isu kenegaraan yang tengah terjadi.

Melalui quality time antara ibu dan anak tersebut, terpupuk rasa nasionalisme dalam diri Ardhi.

Namun pada tahap ini, yang dirasakan Ardhi masih berupa hasil doktrin, bukan hasil penelusuran sendiri.

Semuanya berlanjut di bangku SMA.

Di bangku SMA ia masuk ke organisasi Perwakilan Kelas, Ardhi berkenalan dengan dasar-dasar birokrasi dan legislasi.

Dengan bergabung ke komunitas pecinta alam, Ardhi melihat berbagai wilayah Indonesia, keindahan serta polah manusianya.

Persis seperti yang ia baca di buku-buku Soe Hok Gie, kecintaannya terhadap Indonesia semakin bertambah begitu ia berinteraksi langsung dengan panorama ibu pertiwi.

Segala proses pembelajaran dari kecil inilah yang mengukuhkan perasaan dan pandangan Ardhi terhadap negaranya.

3. Gemar membaca

Instagram.com/ardhirasy ()

Ardhi mengaku memiliki hobi membaca, olahraga dan diskusi.

Buku-buku bergenre kenegaraan, sosial politik dan kepemimpinan adalah yang dipilih Ardhi sebagai menu santapannya.

Tak selamanya Ardhi bergumul dengan pemikiran bapak bangsa seperti Soekarno, Hatta dan Sjahrir.

Ia menjadikan buku-buku novel fiksi seperti The Alchemist karya Paulo Coelho hingga Harry Potter gubahan J.K. Rowling sebagai selingan bacaannya.

4. Sudah pernah bertemu Jokowi

Halaman
1234