3 Pernyataan 'Unik' Sandiaga vs 3 Statement 'Aneh' AHY, Manakah Di Antaranya yang Bikin Kamu Ngakak?

Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bukan ditertibkan, para PKL tersebut akan ditampung di kawasan Tanah Abang tersebut.

Melansir dari Kompas.com, Minggu (10/12/2017), Sandiaga mengatakan akan ada penutupan jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk menampung 400 pedagang kaki lima (PKL) berjualan.

"Itu nanti bagian daripada apa, satu memuliakan pejalan kaki, memberikan tempat kepada PKL. (Sebanyak) 400 yang sudah didata agar mereka tetap bisa mencari nafkah dan mereka itu diperlukan juga untuk commutering," kata Sandiaga. 

Namun, lagi-lagi Sandiaga tidak menjelaskan detil tentang itu. Jalan mana yang akan ditutup, waktu penutupannya, belum diketahui.

2. Statement Sandiaga Uno soal Banjir Jakarta

Soal banjir, Sandiaga juga kerap memberikan statement yang dianggap kurang jelas.

Saat DKI Jakarta terkena banjir, Sandiaga Uno mengatakan bahwa banjir terjadi yang intinya karena anomali cuaca.

Namun, begini kalimatnya saat Sandi berbicara:

"Ini kejadian yang sangat eu... anomali cuaca ini yang saya selalu sampaikan bahwa sistem iklim cuaca ini sudah sangat dan itu saya sudah baca di bukunya 'Climate of Hope' bahwa climate change ini akan jadi sebuah fenomena yang akan mewarnai kita tahun-tahun ke depan," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/12/2017).

Nah terkait solusi masalah banjir ini,   Sandiaga Uno kembali membuat statement yang buat netizen bingung.

Melansir dari Kompas.com, Menurut Sandi, penanganan yang tepat saat terjadinya banjir seharusnya dialirkan ke bawah tanah.

Sebab, tanah sudah memiliki akuifer alami, yakni lapisan tanah atau kulit bumi yang dapat menahan air.

"Kemarin itu kalau kita lihat, jumlah air yang segitu banyak bisa disimpan di bawah tanah. Kita punya aquifer, aqueduct, tempat penyimpanan di bawah tanah itu yang diciptakan Allah SWT itu hujan itu malah jadi berkah," katanya.

Cara yang dilakukan untuk mengalirkan air ke bawah tanah adalah dengan membuat sumur-sumur resapan.

Untuk mengantisipasi banjir akibat tingginya intensitas curah hujan, ke depan Sandi menyebut Pemprov DKI akan membangun banyak sumur resapan tersebut. 

Halaman
1234