TRIBUNSTYLE.COM - Berberapa hari yang lalu, beredar sebuah kisah viral yang menunjukkan masih kurangnya pendidikan moral di Indonesia.
Lantaran dicubit saat ketahuan main HP di kelas, seorang siswi sebuah SMA di Wajo melaporkan gurunya ke polisi.
Kisah yang pertama kali diangkat oleh akun Facebook Wahyu Wahyuddin pada hari Rabu (29/11/2017) ini langsung viral.
Rupanya, guru yang bersangkutan, Mala Yanti, mengatakan bahwa dirinya dilaporkan ke polisi lantaran mencubit lengan siswinya.
• Saat Wisuda, Cewek Ini Harap Ibunya Hadir tapi Malah Tak Kunjung Datang, Alasanya Bikin Berkaca-kaca
Padahal siswi tersebut ketahuan bermain ponsel saat menerima materi semintar kewirausahaan beberapa waktu yang lalu.
Tribunstyle melansir dari TribunWajo, Saya mencubit karena beberapa kali ditegur tapi tidak diindahkan.
Apalagi, sekolah kami memang berlakukan larangan membawa HP bagi siswa saat jam pelajaran," kata Mala.
Mala sendiri mengaku tidak menyangka niatnya untuk mendidik malah berbuah laporan kepada polisi.
"Saya sudah diperiksa tadi di kepolisian. Saya siap menghadapi kasus ini, apapun keputusannya. Semoga ada keadilan bagi pendidik seperti saya," kata ibu dua anak itu kepada TribunWajo.com saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Tancung, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Sulsel) Irman Yasin Limpo (None), ikut memberikan komentarnya.
• Ngaku Sahabat, 6 Potret Mesra Cut Syifa & Rizky Nazar Ini Buktikan Keduanya Cocok Jadi Kekasih
Dia meminta para orangtua agar memberikan kepercayaan kepada sekolah dalam memberikan pendidikan kepada siswa.
Menurut None, tidak ada satu pun guru yang punya niat menyakiti anaknya.
"Untuk itu, kalau ada masalah dengan anaknya, harus diskusikan di sekolah, bukan ke pihak lain contohnya dilaporkan ke polisi," terang None kepada TribunWajo.com, saat berkunjung di Kota Sengkang, Jumat (1/12/2017).
Adik Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pun percaya, semua guru sudah paham cara dan batasan menghukum, serta dampaknya sudah diperhitungkan.
"Orang tua harus paham bahwa guru adalah penggantinya saat di sekolah. Anak-anak ke sekolah itu bukan hanya diajar tapi juga dididik. Kalau diajar itu hanya ditransfer ilmu atau materi. Mau kah hanya diajar tanpa dididik? Tentu tidak," kata None.
Dia pun meminta guru untuk berfikir positif, kalau ada tidak enak, itu adalah bagian dari resiko.
"Saya memohon dengan sangat kasus ini sudah selesai. Biarkan siswi tersebut sekolah. Jangan menimbulkan gaduh baru dengan mengeluarkan dari sekolah. Tanggungjawab kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa," imbuhnya.
Pihak sekolah pun akhirnya menggelar rapat tertutup dengan sejumlah instansi pendidikan di Wajo.
• Banyak yang Tidak Tahu, Makan Pisang di Malam Hari Bisa Buat Penikmatnya Rasakan 5 Hal Ini!
Hasilnya, siswi yang melaporkan Mala Yanti dikeluarkan dari sekolahnya.
Sejak kasus tersebut viral di dunia maya, kegiatan belajar mengajar sekolah tersebut terganggu.
Guru dan para siswa tidak bisa belajar dengan tenang karena adanya demo dari beberapa aktivis di depan sekolah.
Tidak ingin masalahnya berlanjut, orangtua ADB, siswi yang dicubit oleh Mala Yanti, akhirnya mencabut laporannya di Polres Wajo.
Keduanya pun akhirnya saling meminta maaf dan masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. (TribunStyle/ Irsan Yamananda)