Terpopuler Kemarin

Miris! Begini Kisah Pilu Ade Irma Suryani yang Tewas Karena Ditembak Oleh Cakrabirawa

Penulis: Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti
Editor: Desi Kris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ade Irma Nasution

TRIBUNSTYLE.COM - Ternyata korban dari keganasan PKI tak hanya para pahlwan namun juga gadis kecil yang tak berdosa ini.

Publik saat ini tengah dalam perdebatan terkait kasus sejarah G30SPKI.

Ternyata para pahlawan yang tewas dalam kejadian tersebut tak hanya orang-orang dewasa, namun juga ada seorang gadis cilik, ia adalah putri dari AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution.

• G 30 S PKI - Tangkap dan Bunuh 7 Jenderal di G30S/PKI, Inilah Tjakrabirawa atau Cakrabirawa

Peluru yang diberondongkan anggota Cakrabirawa ternyata tak hanya menewaskan ajudan AH Nasution, Kapten Pierre Tendean.

Ade Irma, gadis kecil yang tak bersalah itu juga tewas tertembak dalam pelukan ibunya.

Menurut kesaksian putri Sulung A.H. Nasution, Hendrianti Sahara Nasution, sang adik tewas tertembak dari jarak dekat.

Cerita ini melansir dari video napak tilas yang disiarkan stasiun televisi TV One.

Dalam rekaman tersebut yang dilakukan di kediaman AH Nasution saat itu di Menteng, Jakarta Pusat, putri sulung A.H Nasution tersebut menceritakan bagaimana kejadian mencekam saat ayahnya didatangi oleh anggota Cakrabirawa.

Kisah itu berawal pada pukul 3.30 WIB dini hari, ketika Jenderal AH Nasution dan istrinya, Johana Sunarti Nasution, terbangun dari tidur.

"Pukul 3.30 pagi, ibu saya dan ayah terbangun gara-gara nyamuk. Terdengar pintu digerebek, ibu saya melihat Cakrawabirawa masuk," ujar Hendrianti kepada reporter TV One.

Menyadari ada pasukan Cakrabirawa, istri AH Nasution menutup kembali pintu tersebut lalu mengatakan kepada suaminya, "Itu yang membunuh kamu sudah datang."

"Pintu ditutup, ditembak oleh cakrawabirawa, lalu ditahan lagi oleh ibu saya. Lalu bapak (A.H Nasution) bangun dan bilang biar saya hadapi, tapi ibu bilang jangan," papar Hendrianti.

Saat kehadiran pasukan Cakrabirawa, Ade Irma saat itu tengah bersama ibu dan ayahnya, A.H Nasution).

Sang ibu hendak menyelamatkan suaminya, A.H Nasution, yang saat itu memang menjadi incaran.

Halaman
12