+++
Begitu beratnya sumpah yang diucapkan dengan lantang pada saat seorang PNS dilantik, tapi entah berapa banyak yang meresapinya sebagai sebuah kewajiban maha berat yang harus ditunaikan.
Diantara bait sumpah/janji yang akan diucapkan, buat saya kalimat terberat adalah tentang janji senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya sendiri.
Yang membuat berat jika kepentingan negara bertemu dengan kepentingan keluarga yang jelas merupakan kepentingan saya sendiri, lalu mana yang harus didahulukan, negara atau keluarga?
+++
Lupakan sejenak soal janji, lalu apa sih tujuan Anda menjadi PNS?
Mau cari gaji dan tunjangan besar? wah, jelas Anda salah. Gaji dan tunjangan PNS ya segitu-segitu saja.
Kaya raya versi PNS adalah kecukupan untuk hidup dengan layak.
Jika lebih-lebih sedikit, anggap saja bonus. Jika lebihnya agak banyak, mungkin memiliki usaha sambilan jualan Tupperware. Jika lebih-lebihnya sangat banyak, Anda bisa dituduh korupsi!
Jika pendapatan kurang sedikit, anggap saja belajar prihatin, jika kurangnya agak banyak, anggap saja konsekuensi.
Jika terus-terusan merasa kurang, jangan-jangan mereka termasuk orang yang tidak pernah bersyukur!
+++
Mau berkarir? Asal tahu saja, berkarir di PNS itu sangat berjenjang panjang macam ular tangga.
Tidak jarang PNS muda yang ‘istimewa’ hanya bisa gigit jari dan geregetan tidak bisa jadi pejabat pengambil keputusan karena terkendala masa kerja dan golongan.
Coba mereka kerja di sektor swasta, usia dibawah 40 tahun pun, jika istimewa bisa menjadi 'Jenderal' kantor!
+++