Pilkada Jakarta

Inilah Poin-poin Status Facebook SBY Jelang Pilkada DKI yang Mendorong Netizen Balik Mengingatkan

Penulis: Lilis Maryati
Editor: Lilis Maryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat akan memberikan konferensi pers terkait tudingan percakapan telepon dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Dalam keterangannya, SBY membenarkan bahwa benar adanya percakapan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin namun tidak ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kabar penyadapan pembic

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Lilis Maryati

TRIBUNSTYLE.COM - Kini semua paslon cagub dan cawagub DKI Jakarta periode 2017-2019 sedang memasuki masa tenang.

Segala macam aktivitas kampanye pun sudah dilarang oleh KPUD.

Tampaknya riuh pilkada ini tetap semarak di media sosial.

Jelang Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017, Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono membuat status Facebook yang menghebohkan.

Netizen menganggap status Facebook SBY bersifat tendensius yang ditujukan kepada salah satu calon.

Terlebih, sang anak, Agus Yudhoyono juga ikut serta dalam bursa pencalonan DKI 1 ini.

Baca: Uji Pengetahuan Nama Politikus, Ini Jawaban Anak-anak Saat Ditanya Siapa Itu SBY, Bikin Tepok Jidat!

Komentar-komentar netizen pun justru menyerang balik mantan Presiden yang telah memerintah selama 10 tahun ini.

Begini point-point status Facebook SBY yang mana di dalamnya terdapat himbauan memilih gubernur yang dapat menjaga perkataan agar tak merusak kebhinekaan.

Susilo Bambang Yudhoyono (Facebook/Susilo Bambang Yudhoyono)

"RAKYAT JAKARTA MEMILIH

Insya Allah, 15 Februari 2017 mendatang rakyat Jakarta akan kembali memilih Gubernurnya yang baru. Semoga kita semua dituntun oleh Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar bisa memilih Gubernur yang terbaik. Jika pilihan kita salah, Jakarta akan gagal menjadi kota yang lebih aman, lebih adil, lebih maju, lebih sejahtera dan lebih bermartabat di masa depan.

Kita tentu akan memilih Gubernur yang amanah, jujur, cakap dan menyayangi rakyatnya. Gubernur yang tegas, adil, konsisten dan taat hukum serta undang-undang. Gubernur yang bekerja untuk semua, baik kelas atas, kelas menengah maupun kelas bawah. Gubernur yang memikirkan semua warganya ~ yang kaya dan yang miskin, yang sudah maju dan yang belum maju. Gubernur yang pandai menjaga perkataan dan tindakannya, agar tidak menggangu kebhinnekaan masyarakat Jakarta yang berbeda-beda dalam agama, etnis, suku bangsa dan asal daerahnya. Gubernur yang tidak mengekang dan membatasi kegiatan umat Islam dalam peringatan hari-hari besar Islam, dan juga aktivitas agama yang lain.

Gubernur yang membikin teduhnya suasana sehingga Jakarta tidak terus berada dalam keadaan "gonjang-ganjing", sehingga mengganggu ketenteraman dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Gubernur yang memiliki empati dan kasih sayang kepada rakyat yang masih miskin, serta bersedia membantu mereka guna meringankan beban hidupnya.

Juga Gubernur yang bisa memajukan perekonomian Jakarta, meningkatkan taraf hidup rakyat, dan mengurangi pengangguran agar saudara-saudara kita mendapatkan lapangan pekerjaan yang halal dengan penghasilan yang layak. Gubernur yang bisa menggalakkan investasi dan bisnis, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah. Gubernur yang mampu melaksanakan pemerintahan yang baik dan birokrasi yang memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. Gubernur yang memajukan pendidikan dan kesehatan masyarakat, agar anak-anak Jakarta makin pintar dan warganya semakin sehat.

Halaman
123