Dagangan Diborong Verrell Bramasta, Penjual Mainan Di Karawang Ngaku Rugi, Hanya Dibayar Rp 7 Juta

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang penjual mainan bernama Kastimatong menjadi sorotan usai mengaku merugi meski seluruh dagangannya diborong oleh Verrell Bramasta. Pengakuannya itu pun memicu rasa penasaran publik.

Kejadian ini bermula saat Verrell, yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI, menghadiri acara peluncuran Indeks Risiko Iklim Desa (IRID) di Situ Cipule, Karawang, pada Sabtu (28/6/2025).

Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Menteri Desa PDTT dan perwakilan dari Bank Dunia tersebut, Verrell sempat mampir ke area pedagang lokal.

Di tengah acara, Verrell memutuskan untuk memborong seluruh mainan anak-anak yang dijual Kastimatong.

Mainan itu kemudian dibagikan secara cuma-cuma kepada warga yang hadir, sehingga lapak Kastimatong pun langsung diserbu dan dagangannya ludes dalam waktu singkat.

Baca juga: Hubungan dengan Fuji Dikabarkan Renggang, Verrell Bramasta Membantah: Kata Siapa Udah Jarang?

Namun, di balik antusiasme warga dan aksi sosial Verrell, Kastimatong justru mengeluhkan kerugian. 

Ia mengaku pembayaran yang diterimanya tidak sebanding dengan nilai barang yang diborong, sehingga merasa dirugikan meskipun lapaknya kosong dalam sekejap.

“Setelah itu, masyarakat langsung berebut mengambil barang-barangnya sampai semua habis tanpa adanya yang tersisa.

Pada saat itu saya dikasih uang banyak, tapi setelah dihitung ternyata kurang, hanya Rp 7 juta rupiah saja,” ujar Kastimatong dikutip dari Instagram @Lambe Turah, Selasa (1/7/2025).

Padahal, Kastimatong mengaku total dagangannya mencapai Rp 10 juta. Namun saat meminta uang kekurangan pembayaran, ia mengaku tak mendapat kepastian.

“Sehari kalau dijual keliling biasanya bisa dapet Rp 600 ribu rupiah dan kalau ke sekolah sehari bisa dapat Rp 1 juta rupiah. Jadi kalau cuma dibayar Rp 7 juta rupiah mendingan dibalikin lagi barangnya,” keluh Kastimatong.

Alhasil, Kastimatong pun ngaku rugi usai dagangannya diborong oleh Verrell Bramasta.

“Tadi saya sudah minta tambahannya tapi katanya nanti dulu. Semua barangnya sekarang habis semua, terus hanya dibayar Rp7 juta rupiah," ujar Kastimatong.

"Kalau bayar Rp7 juta rupiah enggak dapat apa-apa, palingan cuma dapet capeknya saja. Terus kemungkinan dia satu minggu tidak akan bisa jualan dulu karena harus belanja dan memasang barang-barangnya lagi,” imbuhnya.

Untungnya, usai ramai dan jadi perbincangan, pihak Verrell Bramasta pun akhirnya membayarkan kekurangan Rp 3 juta.

Artikel ini diolah dari Grid.ID