Momen Emosional Luna Maya Ucapkan Terima Kasih Pada Maxime Bouttier, Sempat Pasrah Jika Tak Menikah

TRIBUNSTYLE.COM - Di balik kebahagiaan yang menyelimuti pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier, ada momen emosional saat Luna sempat merasa pernikahan bukanlah takdirnya.

Luna mengakui bahwa dirinya pernah merasa termasuk dalam kelompok orang yang mungkin tak akan memiliki pasangan hidup.

Bahkan, ia telah sampai pada titik di mana urusan jodoh bukan lagi hal yang dipermasalahkan olehnya.

Ia sempat berpikir bahwa kesempatan untuk menikah mungkin tidak akan pernah menghampirinya.

Namun semua keyakinan itu sirna ketika kehadiran Maxime Bouttier mengubah segalanya.

Baca juga: Luna Maya Tak Sabar, Ingin Segera Hamil Usai Dinikahi Maxime Bouttier, Sel Telur Sudah Dibekukan

Hal ini diungkapkan langsung oleh Luna Maya saat malam resepsi, di depan Maxime dan para tamu yang hadir.

"2 years ago i reset my mind, maybe it (marriage) will never happen to me (2 tahun lalu aku menata pikiranku, mungkin pernikahan tidak akan pernah terjadi padaku)," ungkap Luna Maya, dikutip dari akun fanbase @maximemoon, Jumat (9/5/2025).

Luna pun mengaku telah menerima keadaan bahwa dirinya akan baik-baik saja meski tanpa pasangan.

"I already have that mindeset, that is okay. Maybe marriage is not for everyone, maybe to have a lifetime partner is not for everyone, which is okay (Aku sudah siap dengan pikiranku, tidak masalah. Mungkin menikah bukan untuk semua orang, mungkin memiliki pasangan hidup bukan untuk semua orang. Tidak apa-apa)," jelasnya.

Pernyataan itu disambut sorakan dari tamu undangan yang menyuarakan cinta mereka pada Luna.

"Everyone love you," terdengar teriakan dari salah satu tamu.

"Oh i love you. Yes, so i was (but) thank you so much," ucap Luna Maya sambil menangis terharu.

"So i was like, ok maybe not for everyone. And its also okay (Jadi aku seperti, ok mungkin (menikah) bukan untuk semua orang dan tidak masalah)," lanjutnya.

Setelah menerima keadaan dengan lapang dada, Luna menjalani hidup seperti biasa tanpa membebani diri dengan harapan tentang jodoh.

Hingga akhirnya, Maxime hadir dan memilih untuk tetap tinggal. Pikiran tentang takdir yang seolah menjauhkannya dari pernikahan pun berubah ketika Maxime melamarnya dengan cincin.