10 Kisi-kisi Materi UTBK SNBT 2025, Soal dan Kunci Jawaban Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi

TRIBUNSTYLE.COM - Buat kamu yang sedang mempersiapkan diri menghadapi UTBK SNBT 2025, di sini tersedia kumpulan contoh soal lengkap dengan kunci jawabannya. Sangat cocok untuk jadi bahan latihan menjelang ujian.

UTBK SNBT sendiri merupakan bagian dari seleksi masuk perguruan tinggi yang mengandalkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), ditambah portofolio untuk program studi tertentu.

Dalam ujian ini, peserta akan mengerjakan total 160 soal yang terbagi menjadi dua bagian utama, Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi.

Semua soal tersebut harus diselesaikan dalam waktu 195 menit. Pelaksanaan UTBK SNBT dimulai besok, Rabu, 23 April 2025. Jadi, pastikan kamu sudah siap.

Baca juga: Kumpulan Contoh Soal & Kunci Jawaban UTBK SNBT 2025, Materi Tes Potensi Skolastik dan Penalaran Umum

Contoh Soal UTBK SNBT 2025

1. Barisan -15, -11, -7, ... merupakan barisan aritmetika. Berapakah banyaknya dari empat pernyataan berikut yang bernilai benar berdasarkan informasi di atas? 
   (1) Setiap suku barisan adalah negatif  
   (2) Jumlah setiap dua suku berurutan adalah ganjil  
   (3) 1 merupakan salah satu suku barisan  
   (4) Terdapat dua suku barisan dengan selisih 8  

A. 0  
B. 1  
C. 2  
D. 3  
E. 4  

Jawaban: C

2. HUBUNGAN P DAN Q

Pada garis bilangan, posisi pecahan m/3 di sebelah kiri pecahan 4/n dengan m dan n positif. Manakah hubungan yang benar antara kuantitas P dan Q berikut berdasarkan informasi yang diberikan?

P = mn
Q 13

 A. P>Q
B. Q>P
C. P=Q
D. Informasi yang diberikan tidak cukup untuk memutuskan hubungan kuantitas P dan Q

Jawaban: B

3. Diketahui titik (k,-3) dan (l-2, k+4) terletak pada garis 3y-2x+3=0 maka l =

A. -5
B. -4
C. 4
D. 5
E. 6

Jawaban: D

4. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebahagiaan meningkat pada individu yang rutin berolahraga. Namun, olahraga berlebihan dapat meningkatkan risiko cedera fisik. Manakah simpulan berikut yang BENAR?

a. Olahraga berlebihan tidak memengaruhi tingkat kebahagiaan.
b. Kebahagiaan meningkat seiring dengan bertambahnya intensitas olahraga.
c. Intensitas olahraga yang tinggi mengurangi kebahagiaan.
d. Kebahagiaan meningkat dengan olahraga rutin, tetapi tidak berlebihan.
e. Tidak ada hubungan antara olahraga dengan kebahagiaan.

Jawaban: D

5. Seorang siswa belajar selama 5 jam setiap hari, tetapi nilainya tetap rendah karena kurang memahami metode belajar yang efektif. Apa langkah terbaik untuk mengatasi masalah tersebut?

a. Menambah jam belajar menjadi 8 jam sehari.
b. Mengganti metode belajar dengan yang lebih efektif.
c. Mengurangi waktu belajar agar tidak terlalu lelah.
d. Fokus hanya pada mata pelajaran yang sulit.
e. Menggunakan metode belajar yang sama lebih sering.

Jawaban: B

6. Sebuah toko melaporkan penurunan penjualan produk setelah menaikkan harga sebesar 20 persen. Apa yang dapat disimpulkan?

a. Konsumen cenderung membeli produk lain.
b. Penurunan penjualan disebabkan oleh kualitas produk.
c. Harga tinggi mengurangi daya beli konsumen.
d. Penjualan tetap stabil meski harga naik.
e. Kenaikan harga tidak memengaruhi penjualan.

Jawaban: C

7. Lima sekawan Sano, Joko, Adi, Rimba, dan Ratu selalu semangat berangkat bersama menuju sekolah. Joko selalu menjemput Sano, setelah ia dijemput oleh Adi. Rimba menjadi anak terakhir yang dijemput. Sementara rumah Ratu terletak di antara rumah Joko dan rumah Adi. Berikut ini pernyataan yang BENAR adalah …

a. Rumah Ratu terletak paling jauh
b. Rumah Adi terletak paling jauh
c. Rumah Rimba terletak paling jauh
d. Rumah Sano terletak paling dekat
e. Rumah Adi terletak paling dekat

Jawaban: B

Reading The Text

Measles, a childhood disease, has caused suffering to mankind for thousands of years. However, the search for an effective measles vaccine lasted two hundred years and has finally ended in success. Now, for the first time, measles is a preventable disease. You may ask, ”How is this important to children?” Every year measles kills twice as many Americans as polio does. More children die from measles than from any other common childhood disease. Also complications of some degree occur in about one child out of six. Most complication include pneumonia and ear disorders. Another after-effect of measles-brain damage is less common, but it can have such serious consequence that it deserves special attention. Brain damage due to measles sounds like something far away from our experience. In reality, it is not. Like other injury, damage to the brain can be very slight or very severe. It is quite possible that we have never seen or heard a child who has severe brain damage – the child would either have died or would be in an institution. However, in medical research a relation has been found between measles and such things as behavior problems, personality changes and dulling of metal ability. For example, a child may be bad-tempered or a little slow to learn after he has recovered from measles.

8. One of the important findings of the research on measles is that ….

a. children who have got measles may become difficult to handle because of their behavior.
b. in reality, there are no measles patients who get brain damage.
c. personality changes already occur at the time a child has measles.
d. measles can cause children to become physically handicapped.
e. measles is the first killer of childhood disease in the world 

Jawaban: A

9. Barisan -15, -11, -7, ... merupakan barisan aritmetika. Berapakah banyaknya dari empat pernyataan berikut yang bernilai benar berdasarkan informasi di atas?  
(1) Setiap suku barisan adalah negatif  
(2) Jumlah setiap dua suku berurutan adalah ganjil  
(3) 1 merupakan salah satu suku barisan  
(4) Terdapat dua suku barisan dengan selisih 8  

A. 0  
B. 1  
C. 2  
D. 3  
E. 4  

Jawaban: C

10. Barisan 1, 3, k,.. merupakan barisan geometri. Jumlah dua kali suku ketiga ditambah tiga kali suku kedua sama dengan 1/3 kali suku ...  

 A. 2  
B. 3  
C. 4  
D. 5  
E. 6  

Jawaban: D

Kisi-kisi Materi Soal UTBK SNBT 2025

1. Tes Potensi Skolastik (TPS)

Soal TPS bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir dan bernalar yang diperlukan untuk keberhasilan dalam pendidikan tinggi.

TPS terdiri dari 90 soal yang terbagi dalam empat subtes, yaitu penalaran umum, pengetahuan dan pemahaman umu, pemahaman bacaan dan menulis, serta pengetahuan kuantitatif.

DURASI:

Penalaran Umum: 30 soal dengan durasi 30 menit, terbagi menjadi:

• Penalaran Induktif: 10 soal, 10 menit.​
• Penalaran Deduktif: 10 soal, 10 menit.​
• Penalaran Kuantitatif: 10 soal, 10 menit.​

Pengetahuan dan Pemahaman Umum: 20 soal, 15 menit.​

Pemahaman Bacaan dan Menulis: 20 soal, 25 menit.​

Pengetahuan Kuantitatif: 20 soal, 20 menit.

2. Tes Literasi

Tes Literasi dimaksudkan untuk mengukur kemampuan memahami dan menganalisis teks serta penalaran matematika.

Soal literasi terdiri dari 70 soal yang terbagi dalam tiga subtes, yaitu literasi dalam Bahasa Indonesia, literasi dalam Bahasa Inggris, dan penalaran matematika.

DURASI:

Literasi dalam Bahasa Indonesia: 30 soal, 42,5 menit.​

Literasi dalam Bahasa Inggris: 20 soal, 20 menit.​

Penalaran Matematika: 20 soal, 42,5 menit.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com