Tak Mau Bela Anak, Ayah Chandrika Chika Malah Minta Korban Tak Cabut Laporan Penganiayaan: Biar Jera

TRIBUNSTYLE.COM - Tak mau bela anak, Jusman, ayah Chandrika Chika malah meminta korban dugaan penganiayaan, Yuliana Byun (YB), untuk tidak mencabut laporan terkait kasus yang melibatkan anaknya. 

Diketahui insiden tersebut terjadi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada 14 Desember 2024.

Permintaan ini disampaikan Jusman saat bertemu dengan pihak korban beberapa waktu lalu untuk menyampaikan permohonan maaf dari keluarga.

"Dalam pertemuan terakhir dengan orang tua CC (Chandrika Chika), beliau meminta agar proses hukum berjalan sesuai prosedur," kata Andi Bashar, kuasa hukum YB, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.

Bukan tanpa sebab, ayah Chandrika Chika ingin ada efek jera terhadap putrinya. Mengingat Chandrika Chika sudah beberapa kali terlibat kasus.

Baca juga: Tak Hanya Berteman, Chandrika Chika & Korban Ternyata Sempat Liburan Bareng, Apa Motif Penganiayaan?

Andi menegaskan bahwa hingga saat ini YB belum memiliki rencana untuk mencabut laporannya di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Sampai sekarang, tidak ada rencana pencabutan laporan. Semua keputusan ada di tangan saudari YB, dan saya hanya bertugas mendampingi," jelasnya.

Selain itu, Andi menyebutkan bahwa pihaknya telah mengajukan dua saksi untuk memperkuat laporan YB. 

Namun, jadwal pemeriksaan saksi masih menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian.

"Kami sudah mengajukan dua saksi. Untuk jadwal pemanggilan, silakan langsung menghubungi Polres Jakarta Selatan," pungkas Andi.

Tak Hanya Berteman, Chandrika Chika & Korban Ternyata Sempat Liburan Bareng, Apa Motif Penganiayaan?

Terungkap fakta baru soal dugaan penganiayaan dan kekerasan yang dilakukan Chandrika Chika pada Yuliana Byun (YB).

Fakta baru soal kasus dugaan kekerasan Chandrika Chika dan YB diungkap Kuasa hukum YB. 

Menurut Faisal Reza, kuasa hukum YB, kliennya dan Chika bukanlah dua orang asing dan sebenarnya saling mengenal.

Bahkan Chandrika Chika dan korban sempat liburan bareng ke Bali seminggu sebelum adanya kekerasan.