Breaking News:

Berita Viral

Detik-detik Pria Berpeci Pukuli Polisi di Pontianak Kalbar, Ujungnya Damai, Diduga Gangguan Jiwa

Seorang anggota polisi di Pontianak, Kalbar dipukul secara membabi buta oleh seorang pria berpeci saat amankan rute keberangkatan jemaah haji.

Instagram
Seorang anggota polisi di Pontianak, Kalbar dipukul secara membabi buta oleh seorang pria berpeci saat amankan rute keberangkatan jemaah haji. 

Pelaku merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan.

Sedangkan anak keempat merupakan anak angkat. Selama ini pelaku bersama kedua anaknya tinggal bersama ibu dan ayahnya di rumah yang sederhana.

"Pelaku punya anak dua, sedangkan suaminya yang dari Bandung, sudah tidak pernah pulang," tutur Tisia.

Diduga gangguan kejiwaan pelaku semakin parah seusai ditinggal suaminya yang tak kunjung pulang.

"Ditinggalnya sudah lama, makanya (pelaku) sampai ODGJ parah gara-gara ditinggal suaminya," bebernya.

Kapolsek Magersari, Kompol Roy Aquary Prawirosastro mengungkapkan, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Hal itu diperkuat dengan keterangan pihak keluarga yang bersangkutan dan warga setempat. "Jadi pelaku pernah diantar ke rumah sakit jiwa di Lawang pada Oktober 2022," pungkasnya.

Polisi kini mengamankan pelaku ke Satreskrim Polres Mojokerto Kota.

"Nanti penanganannya langsung oleh Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Pelaku sudah diamankan, nanti masih kita dalami," tandasnya.

Gangguan jiwa sejak kuliah

Cerita mengenai perjalanan hidup Siti Nur Azizah (35) sebelum membunuh ayah kandungnya, Sutrisno (65), sudah diketahui para tetangganya di lingkungan Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Warga mengungkapkan, Kamis (30/11/2023), pelaku yang akrab disapa Azizah itu sudah lama mengalami gangguan kejiwaan bahkan sempat berobat ke RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, di Kabupaten Malang, pada Oktober 2022 lalu.

Menurut Tisia Andayani, istri dari Ketua RW 03 di Kelurahan Wates, sebelum kejadian tragis itu pelaku sempat dibawa oleh keluarganya ke RSJ Lawang. Pelaku juga mendapat perawatan kejiwaan di RSJ selama dua pekan. Namun karena terkendala biaya, pihak keluarga membawanya pulang dan tidak kembali berobat lagi.

"Jadi (pelaku) dibawa ke RSJ Lawang pada 17 Oktober 2022 dan cuma dua minggu kemudian pulang. Terus kan di rumah, harusnya kan obat jalan terus lha itu cuma sekali saja, setelah itu tidak ada karena tidak ada biaya," jelas Tisia di lokasi kejadian, Kamis (30/11/2023).

Ia mengaku pengobatan Azizah berasal dari dana iuran sukarela dari warga setempat yang prihatin dengan kondisi tetangganya itu. Biaya awal pengobatan terkumpul dari warga sekitar Rp 650.000.

Halaman
1234
Tags:
polisiPontianakKalimantan Barat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved